Inflasi Gabungan 5 Kota di Januari 0,63 per (mtm), Makassar Tertinggi

ads

BERITA.NEWS,Makassar– Angka inflasi Gabungan 5 Kota besar di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar 0,63 persen (mtm).

Berdasarkan catatan BPS angka ini lebih rendah bandingkan inflasi Desember 2022 sebesar 0,71% (mtm).

Secara spasial, kelima kota di Sulsel yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo mengalami inflasi pada bulan laporan.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Makassar (0,67%; mtm), sementara inflasi terendah terjadi di Kota Parepare (0,38%; mtm).

Olehnya itu, dengan perkembangan ini, inflasi gabungan 5 (lima) kota IHK di Sulsel secara tahunan tercatat sebesar 5,83% (yoy) atau lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 5,28% (yoy).

Inflasi bulanan terjadi pada hampir seluruh Kelompok Komoditas kecuali Pakaian dan Alas Kaki serta Transportasi.

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menyumbang inflasi dengan andil terbesar (0,84%; mtm).

Berdasarkan jenis komoditas, Kangkung, Ikan Cakalang, dan Beras merupakan komoditas dengan andil inflasi terbesar di periode laporan.

Hal ini pengaruhi oleh kondisi cuaca yang kurang kondusif dan gelombang yang tinggi.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh Komoditas Angkutan Udara, Bensin, dan Bawang Merah yang mengalami deflasi sejalan dengan penurunan harga avtur dan pasokan yang terjaga.

Secara tahunan, seluruh kelompok komoditas di Sulsel mengalami inflasi.

Komoditas Bensin dan Angkutan Udara mengalami inflasi dengan andil terbesar yang masih terpengaruh oleh dampak kenaikan harga BBM Subsidi.

Memasuki Februari, inflasi bulanan di prakirakan lebih rendah sejalan dengan tekanan cuaca yang mereda,

meskipun La Nina prakirakan masih akan terjadi sampai akhir Maret 2023.

Selain itu, jumlah hari libur pada Februari yang lebih sedikit dari Januari juga mempengaruhi penurunan permintaan.

“Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga stabilitas harga di Sulsel,

baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Deputi Direktur Perwakilan BI Sulsel M. Firdauz Muttaqin.

Sesuai strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).

“TPID se-Sulsel terus memperkuat Kerjasama Antar Daerah (KAD) serta melanjutkan pemantauan pasokan serta harga secara berkala,” pungkasnya.

Comment