BERITA.NEWS,Makassar- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) sukses mempromosikan Investment Project Ready to Offer (IPRO) ke investor asing.
Catatan ini muncul saat pertemuan Dedicated Team Meeting (DTM) Forum Percepatan Investasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan) pada 8 Juni lalu
Kegiatan tersebut hadir Pemerintah Provinsi dan Organisasi Perangkat Daerah Sulawesi Selatan, asosiasi, project owner dari 9 Investment Project Ready to Offer (IPRO) dan UMKM potensial ekspor.
Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat bergantung pada
konsumsi masyarakat ataupun konsumsi pemerintah, melainkan harus di dorong melalui investasi.
Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Sulawesi Selatan secara aktif terus mendorong percepatan investasi dan perdagangan.
Berbagai upaya promosi investasi dan perdagangan tersebut dapat di lihat melalui website www.investinsouthsulawesi.com.
Selama 2022, Bank Indonesia telah mempromosikan 9 Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang menghasilkan keberminatan sebesar Rp 8,79 triliun dari 22 calon investor.
“Sementara sampai dengan pertengahan 2023, Bank Indonesia telah mempromosikan 4 IPRO dengan keberminatan Rp 2,216 triliunan
dari 9 calon investor melalui Indonesia Investment Forum Dubai dan berbagai bilateral meeting,” ucapnya.
Tak hanya investasi, Bank Indonesia juga mendorong peningkatan ekspor melalui fasilitasi keikutsertaan UMKM binaan maupun mitra dalam berbagai global trade fair/expo.
“Bank Indonesia berharap agar sinergi antara KPwBI Provinsi Sulawesi Selatan dengan stakeholder terkait dalam Forum PINISI SULTAN dapat terus optimalkan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Sulsel, Ichsan Mustari mewakil Gubernur menyampaikan apresiasi atas kolaborasi apik tersebut.
Ia menyampaikan ada empat arahan strategis Gubernur, yaitu (1) Sulawesi Selatan perlu memiliki proyek infrastruktur yang mampu memberi multiplier effect bagi perekonomian;
(2) pemerintah daerah perlu mendukung perwujudan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di
Sulawesi Selatan antara lain melalui percepatan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus;
(3) UMKM, yang selama ini menjadi penopang perekonomian Sulsel,
perlu terus didorong dan dikembangkan sehingga mampu naik kelas dan mampu untuk melakukan ekspor;
(4) pemerintah daerah perlu memastikan ketersediaan one stop service investasi untuk mendukung
kemudahan berusaha, baik yang bersifat investasi maupun kerja sama perdagangan.
Comment