BERITA.NEWS, Luwu – Sebanyak 50 sekolah di Kabupaten Luwu menyatakan diri siap melaksanakan pembelajaran dengan sistem tatap muka atau kembali normal seperti sebelumnya.
Pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini tentu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Hasbullah, kepada BERITA.NEWS menyebutkan hasil rapat terakhir, mereka telah melaporkan ke tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu, bahwa sejak bulan April ada 50 sekolah percontohan tersebar di 22 kecamatan.
“50 sekolah percontohan ini masing-masing mewakili jenjang pendidikan SD dan SMP tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Luwu. Semuanya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka bahkan bulan Juni ini bisa dilaksanakan dalam kategori uji coba,” katanya.
Mantan Kepala Perpustakaan Kabupaten Luwu ini mengatakan, 50 sekolah ini sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak dinas dan mempelajari apa saja kewajiban sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka sesuai prokes yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri.
Menurutnya, 50 sekolah percontohan ini telah memenuhi syarat yang diatur dalam SKB 4 menteri tersebut, diantaranya meja belajar dibilik, disiapkan satu meja satu murid atau siswa, sekolah memiliki tempat cuci tangan satu setiap ruang kelas dengan kondisi air mengalir dan tiap sekolah menyiapkan masker.
“Tidak kalah pentingnya sekolah yang sudah kita tunjuk sebagai percontohan sudah adakan pertemuan dengan komite dan 90 persen sudah siap pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah bertemu dengan Kapolres sebagai ketua harian dan diminta membuat SOP. “SOP ini sudah siap, sisa menunggu waktu untuk kami laporkan ke Pak Bupati,” katanya.
Tim Gugus Tugas juga akan meninjau sekolah untuk melihat seperti apa di lapangan. “Jika hasil peninjauan dianggap sudah ok, maka sekolah ini lah nanti dijadikan sekolah studi banding masing-masing sekolah itu,” jelasnya.
“Segera kami laporkan ke Pak Bupati dan tim gugus tugas untuk ditinjau. Jika memenuhi syarat 50 sekolah ini akan berjalan pembelajaran tatap muka selama Juni. Sekolah lain di kecamatan yang sama akan melakukan studi atau belajar dari proses pembelajaran di sekolah ini,” katanya.
“Itu rencana kita, jika semua berjalan baik, In Syaa Allah bulan Juli seluruh sekolah di Luwu, baik SD maupun SMP akan mulai pembelajaran tatap muka,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertema di Luwu sekira empat ratusan lebih dengan jumlah peserta didik SD sebanyak 36.965 murid dan peserta didik SMP sebanyak 16.025 siswa.
Disinggung soal anggaran pengadaan atau penyediaan alat guna mendukung prokes di sekolah, Hasbullah menjelaskan bahwa Kemendikbud membolehkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Boleh menggunakan dana BOS untuk pengadaan dalam mendukung prokes di sekolah. Penggunaan dana BOS selama pandemi memang fleksibel karena kegiatan pembelajaran tidak normal sehingga peruntukan dana BOS bisa dialihkan ke pengadaan dalam rangka mendukung protokol kesehatan di sekolah,” kuncinya.
- Muh Asri


Comment