BERITA.NEWS, Luwu – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca di sejumlah daerah di Sulsel.
Menurut BMKG, pemerintah daerah perlu mengantisipasi bahaya cuaca ektrem dengan status siaga hingga waspada, utamanya 9 daerah di Sulsel termasuk Luwu Raya.
Kepada BERITA.NEWS, Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah Sulsel Siswanto menyampaikan catatan penting untuk 9 daerah di Sulsel tersebut.
“Kami memantau ada 9 daerah perlu siaga bahkan waspada cuaca ekstrem dalam kurun waktu 3 hari kedepan. Yakni, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo dengan status siaga. Selanjutnya, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, Enrekang dan Sidrap dengan status waspada,” sebut Siswanto.
Berdasarkan hasil pantauan citra satelit dan mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan, dalam 3 hari kedepan, 16 hingga 18 Mei 2021.
“Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah meliputi Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Palopo, Toraja Utara, serta hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di Tana Toraja, Enrekang, Sidrap, Wajo, dan Pinrang,” sebut BMKG dalam rilisnya yang dibenarkan Siswanto, kemarin.
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena adanya sirkulasi siklonik di Selat Makassar bagian tengah sehingga menyebabkan pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Banda hingga Sulawesi Barat.
Selain itu suhu muka laut di Teluk Bone bagian utara dalam kondisi hangat sehingga berkontribusi terhadap penguapan. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk siaga bencana menghadapi situasi ini. Tidak terkecuali mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan.
Gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 m diperkirakan berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores bagian utara, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa, dan Laut Flores bagian timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu mengatakan telah menerima informasi peringatan dini cuaca ekstrem oleh BMKG.
Olehnya itu, melalui camat hingga pemerintah tingkat desa dan kelurahan, BPBD Luwu menyampaikan adanya peningkatan kewaspadaan.
“Masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat/laut/udara diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi,” ujar Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin Alwi.
Disebutkan, dampak yang bisa ditimbulkan dalam situasi tersebut diantaranya, potensi banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan meluapnya area tambak budidaya.
Sehingga, BPBD meminta dalam kurun seminggu kedepan masyarakat diharapkan tetap memperhatikan informasi dari BMKG dan BPBD Luwu untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
Untuk diketahui, BMKG Sulawesi Selatan memberikan layanan informasi cuaca 24 jam, masyarakat dapat menghubungi melalui call center 0411-455019/449286 ; 08114614350, 08114483271.
- Muh Asri
Comment