BERITA.NEWS, Jeddah – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana mencari perempuan yang melarikan diri dari negara itu dengan melasak ponsel melalui nomor International Mobile Equipment Identity atau IMEI mereka.
Pejabat Arab Saudi mengatakan kepada keluarga perempuan yang melarikan diri, bahwa pihaknya dapat membantu membawa pulang putri-putri mereka tetapi membutuhkan nomor 15 atau 16 digit pada IMEI.
Caranya adalah, keluarga bersedia memberikan kotak dos ponsel yang dibeli putrinya melarikan diri dan nomor IMEI ponsel tersedia pada dos tersebut.
Melansir laporan Daily Mail, Jumat (14/6/2019) teknologi melacak IMEI juga digunakan Amerika Serikat (AS) untuk menentukan target serangan drone dan telah digunakan Arab Saudi untuk mencari empat perempuan yang melarikan diri.
Dengan teknologi ini, akan memungkinkan agen-agen Saudi mencapai beberapa kaki dari hampir 1.000 perempuan yang melarikan diri dari Arab Saudi setiap tahun.
Banyak perempuan Arab Saudi melarikan diri dari negaranya karena sistem perwalian pria di mana mereka memerlukan izin pria untuk meninggalkan rumah, pergi bekerja atau meninggalkan negara.
Seorang perempuan, yang melarikan diri ke bekas negara Soviet, Georgia, diberitahu oleh pengacaranya bahwa Saudi telah melacaknya di sana menggunakan nomor IMEI-nya.
“Polisi Georgia melacak Anda atas permintaan dari pemerintah Saudi, menggunakan IMEI yang mereka peroleh dari kemasan di ponsel Anda,” kata pengacara tersebut, dikutip dari Daily Mail, Jumat (14/6/2019).
Pakar keamanan komputer Micah Lee mengatakan, perusahaan telekomunikasi di Arab Saudi mengetahui lokasi akurat setiap ponsel di negara itu dan menganggap kebijakan pencarian orang dengan nomor IMEI adalah hal sepele.
“Ketika ponsel terhubung ke jaringan, mereka membagikan IMEI mereka serta pengidentifikasi unik lainnya, yang berarti bahwa perusahaan telekomunikasi lokal di Arab Saudi mengetahui lokasi fisik setiap telepon di negara itu, dan dapat dipaksa untuk berbagi informasi ini dengan pemerintah,” kata Lee.
Awal tahun ini Google menolak untuk menghapus aplikasi pemerintah Arab Saudi yang memungkinkan pria melacak dan mengontrol perempuan.
Aplikasi, yang disebut Absher, memberi kekuasaan para suami di Arab Saudi untuk memberikan dan menolak izin perjalanan istri mereka dan mengirimkan peringatan ketika para istri meninggalkan daerah mereka.
Comment