Kabid Humas Polda Sulsel Bantah Informasi Razia Miras Polsek Panakukang Libatkan FPI

Barang bukti Miras yang diamankan Polsek Panakkukang.

BERITA.NEWS, Makassar – Kabid Humas Polda Sulsel membantah informasi yang beredar bahwa Polsek Panakukkang melibatkan ormas FPI dalam  melakukan operasi cipta kondisi dengan  melakukan penyitaan barang berupa minuman keras. di Tiga Cafe Billiard yang disinyalir sebagai tempat pengedaran dan Penjualan Miras secara Ilegal tanpa Izin, di Makassar.

“Dalam Penyitaan tersebut benar ada ormas  FPI yang berada di tempat tersebut, namun ormas itu hanya sebatas memberi info dan membantu mengangkat miras yang disita, ,”terang Kabid Humas, Senin (30/12/2019).

Kabid Humas juga mengklarifikasi terhadap pemberitaan Media Online yang menyebut  bahwa FPI Makassar menyita 52 Kardus Miras Tak Berijin di Country Poll Cafe CCR, Lotus dan Global.

“Tidak benar yang menyita FPI,  karena yang mengamankan minuman beralkohol yang dijual tanpa izin di tempat tersebut   adalah Polsek Panakukang dalam Operasi Cipta Kondisi dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru,” tegas Kabid Humas.

Kabid Humas kemudian mengatakan saat itu Polsek Panakukang  melakukan Ops Cipta Kondisi dalam Rangka menyambut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dengan melakukan razia penjualan minuman beralkohol yang tidak dilengkapi dengan izin penjualan di tiga lokasi yaitu di Bilyard Country Jalan Todddopuli Raya Timur Blok C1, Bilyard Pluto di Jalan Toddopuli Raya Timur No. 14 A dan di Bilyard Global.

Dalam razia tersebut, jelas Ibrahim aparat Polsek Panakkukang berhasil  menyita 39 Dos dan 18 Botol Minuman Keras dari berbagai merek, seperti Bir Angker, Guines, Ford Jumbo, Heinneken dan Bir Bintang.

“Saat Razia aparat Polsek Panakukang di Bilyard Country  di Jalan Toddopuli Raya Timur Blok C1 No. 14 A,  Minggu (28/12/019)  jam 11 malam,   anggota FPI yang berjumlah kurang lebih 50 orang dan dipimpin oleh Ust. HABIB HAMID juga menuju ke sana untuk melakukan Razia Miras, namun dihalau oleh personil Polsek Panakukang  jadi anggota FPI tersebut hanya memberi informasi, tindakan penyitaan itu dilakukan oleh polsek,” terang Ibrahim.

Kombes Pol Ibrahim Tompo juga mengingatkan bahwa tidak ada kewenangan yang dimiliki oleh ormas atau orang perorangan untuk melakukan penyitaan terhadap barang milik orang lain karena itu. adalah kewenangan penegak hukum, dan bila hal tersebut dilanggar akan berefek mendapatkan  sanksi atau bahkan pidana

“Jadi dalam konsideran UU No 17 Tahun 2013  menyatakan tentang dasar-dasar yang harus dipatuhi dalam menyampaikan pendapat, termasuk Ormas. Pasal 59 ayat 2 undang – undang nomor No 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan menjelaskan bahwa ormas dilarang: diantaranya Melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial; atau Melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai dengan ketentuan, ” tutupnya.

Comment