BERITA.NEWS, Jakarta – Nama Syahrul Yasin Limpo jadi kebanggaan warga Sulsel. Mantan gubernur Sulsel dua periode itu masuk kabinet Indonesia Maju 2019-2024 sebagai menteri pertanian.
Setelah tak menjabat menjabat gubernur dan gagal masuk DPR RI, orang-orang mengira karier politi SYL meredup. Namun, dengan tekad dan hasil kerjanya selama ini, SYL bahkan disebut-sebut sebagai “The Next JK”
“Orang Sulsel banyak yang bertanya, siapa lagi yang pantas menjadi representasi orang Sulsel setelah Pak Jusuf Kalla? Jawabannya sudah ada, ya Pak SYL,” terang Ony Akib, kerabat Syahrul Yasin Limpo di sebuah kafe di Jakarta, Selasa (29/10/2019)
SYL lanjutnya, meniti karier dari bawah untuk mencapai puncak. Mulai dari lurah, camat, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Bupati Gowa, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur Sulawesi Selatan tentu cukup memberi bekal memadai dalam bidang pemerintahan dan birokrasi.
Sosok SYL di mata Ony sebagai sosok yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. “Jangan biarkan petani berjuang sendiri,” tandas Ony yang juga sebagai anggota The Word Peace (WPC) atau Komite Perdamaian Dunia.
“Ditambah bidang pendidikan doktor ilmu hukum, Pak SYL makin mengokohkan diri sebagai birokrat yang berhasil. Sebagai (mantan) kepala daerah, beliau tentu sudah paham betul persoalan-persoalan yang dihadapi rakyatnya dalam berbagai bidang, termasuk persoalan bidang pertanian,” katanya.
Oleh karena itu, dia meyakini bahwa latar belakang Menteri Syahrul Yasin Limpo akan mampu mendukung pekerjaannya sebagai birokrat, mengelola pemerintahan dan semua sumber daya kementerian di bawahnya.
“Pak SYL sudah menemukan dan mengenali akar permasalahan pertanian Indonesia. Bagaimanapun kita optimistis dan berharap bahwa dunia pertanian di Indonesia akan makin maju, terutama petani makin sejahtera dengan kepemimpinan menteri baru ini. Itu karena jika petani sejahtera, maka kerjanya akan lebih riang gembira, hasilnya tentu juga akan berlipat ganda, negeri kita jaya,” harapnya.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo, berjanji dalam program kerja 100 harinya dapat menyeragamkan data pangan yang hingga saat ini belum terselesaikan.
“Dalam 100 hari harus bisa menyeragamkan data. Tidak boleh ada dua atau tiga data. Harus ada data valid yang kita sepakati bersama,” kata Syahrul usai dilantik Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019)
Syahrul menegaskan bahwa harus ada data pangan yang akan disepakati penggunaannya dan harus memiliki variabel yang kuat sehingga bisa dipantau dengan baik.
Meski lebih banyak punya pengalaman menjadi birokrat di daerah, Syahrul pun mengaku mampu untuk mengurus isu pertanian dalam skala nasional. “Saya ngurusi (pertanian) itu mulai dari kepala desa, lurah, bukan hal yang baru,” kata Syahrul.
Presiden Joko Widodo, saat memperkenalkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, menyebutkan tugas-tugasnya diantaranya yang berkaitan dengan petani, pangan dengan korporasi pertanian, produktivitas pertanian.
Comment