Polisi Gerebek Rumah Nelayan di Selayar, Temukan Bahan Peledak Ikan

bom-ikan

Rumah Nelayan bernama Mursidi yang Digerebek Tim Gabungan dari Polairud Polda Sulawesi Selatan dan Jagawana. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, SELAYAR – Seorang nelayan berusia 64 tahun bernama Mursidi digerebek oleh tim gabungan dari Polairud Polda Sulawesi Selatan dan Jagawana pada Selasa pagi (15/4/2025) sekitar pukul 07.00 WITA di Dusun Kampung Tengah, Desa Tambuna, Kecamatan Takabonerate.

Dalam penggerebekan tersebut, petugas menemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat akan digunakan untuk membuat bom ikan.

Barang bukti yang diamankan mencakup setengah karung pupuk bermerek “Cantik”, satu kaleng cat berisi beberapa botol berisi pupuk yang telah disangrai, serta alat detonator.

Saat ini, Mursidi telah diamankan dan dibawa ke Polda Sulsel untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap potensi keterlibatannya dalam jaringan perusakan ekosistem laut.

Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas ilegal di rumah Mursidi.

β€œTim Gabungan mengambil tindakan tegas usai mendapatkan informasi dari masyarakat,” ujar Kapolsek Takabonerate, Iptu Amat Soedachlan.

Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Adnan Pandibu, menegaskan bahwa pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan destruktif, khususnya di Taman Nasional Takabonerate, merupakan prioritas utama.

Ia menyebutkan bahwa Polda Sulsel telah mendirikan Pos Polairud di Pulau Jinato untuk memperkuat pengawasan kawasan perairan tersebut.

Baca Juga :  Heboh! Dosen UIAD Sinjai Dikeroyok, Lima Orang Jadi Tersangka, Termasuk Pejabat Kampus?

“Praktik bom ikan tidak hanya merusak terumbu karang dan biota laut, tetapi juga mengancam keberlanjutan perikanan di kawasan cagar biosfer yang sangat berharga ini,” tegas AKBP Adnan.

Pihak kepolisian kini mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat, mengingat praktik seperti ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang.

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di wilayah pesisir dan perairan.

“Kami akan terus perintahkan Polair, Polsek, dan Bhabinkamtibmas untuk bekerja sama dengan pemerintah desa dalam melakukan sosialisasi tentang bahaya bom ikan bagi lingkungan laut kita,” ujarnya.

Sebagai informasi, Taman Nasional Takabonerate adalah salah satu cagar biosfer laut terbesar di dunia yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati tinggi.

Untuk melindungi kawasan ini, Polda Sulsel terus meningkatkan patroli laut dan pengawasan di titik-titik rawan praktik illegal fishing dengan dukungan dari Polres Kepulauan Selayar dan Balai Taman Nasional Takabonerate.

Comment