BERITA.NEWS, Makassar – Sebanyak 93 atlet, 17 pelatih, 4 asisten pelatih dan 4 mekanik dari 12 cabang olah raga yang tergabung dalam kontingen PON papua di Sulawesi Selatan (Sulsel)
kembali menjalani tes fisik, tes kesehatan serta psikologi test di kantor Koni Propinsi Sulsel jl.Sultan Hasanuddin no 42 Kota Makassar. Seratusan atlet ini menjalani ketiga test tersebut yang merupakan rangkaian test yang digelar Koni Sulsel dalam mempersiapkan atlet berkualitas dalam menghadapi PON Papua diakhir tahun 2021, yang digelar selama 3 hari sejak hari selasa hari ini.
Atlet mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 pagi dengan menjalani protokol kesehatan covid-19 secara ketat, dimana panitia test membagikan masker bagi peserta test yang tidak membawa masker, serta mengatur proses jalannya test percabang olahraga dan berjarak. Berawal dari atlet dan pelatih anggar yang menjalani indeks bahasa tubuh seperti pengukuran suhu tubuh, mengukur tekanan darah, tinggi badan dan berlanjut test kebugaran yang mengukur detak jantung dan nadi menggunakan ekg (elektrokardiogram) yakni tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik. Test diruangan kesehatan ini diakhiri dengan pemeriksaan deformitas yakni mengukur kemampuan tubuh organ vital pada lengan, siku, paha, lutut dan tungkai kaki.
Usai mnenjalani test kesehatan, atlet melanjutkan jalani sejumlah test tambahan pada test fisik diruang rapat kantor koni lantai dua, dimana atlet diwajibkan menjalani tes vertical jump (melompat lurus keatas) untuk mengukur kekuatan kaki yang dinilai dengan mengukur kemampuan lompatan, medicine ball (gerakan melempar dan menangkap bola) yang bertujuan meningkatkan kecerdasan gerak kinestika, horizontal jump dan half Squat jump untuk melatih kekuatan otot perut, lengan, punggung dan lengan dan gerakan split yang berguna untuk melatih kelenturan otot.
Test fisik tak berakhir dilantai 2, namun berlanjut lagi diruang bimpres (bimbingan dan prestasi) dilantai satu, yakni test untuk mengukur kecepatan reaksi tangan dan kecepatan reaksi kaki atlet. Penguji test yang merupakan akademisi bergelar Doktor dari fakultas olahraga Universitas Negeri Makassar ini menguji kecepatan reaksi tangan dengan cara atlet menepuk tangan sekali sambil penangkap penggaris yang dilepaskan penguji, selanjutnya kecepatan reaksi kaki dilakukan atlet dengan menangkap penggaris yang dibuang oleh penguji menggunakan sebelah kiri/kanan kakinya. Test kecepatan reaksi ini diukur berdasarkan jumlah angka yang tertera pada penggaris yang telah ditangkap oleh tangan/kaki, semakin tinggi angka tersebut maka ukuran reaksinya dianggap rendah.
Ketua Panitia Test atlet, Syamsuddin Umar yang juga merupakan wakil Bimpres Koni Sulsel mengungkapkan test fisik kali ini berbeda dengan test fisik sebelumnya yang digelar bulan desember tahun lalu. Dimana test fisik tersebut lebih kompleks yang didominan sesuai dengan karakter fisik cabang olahraga yang bertujuan melatih koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan atlet dalam menerima rangsangan panca indera.
Selain test fisik, atlet, pelatih dan mekanik ini juga menjalani psikologi test ditahapan ujian kali ini, yang diuji oleh psikilogo professional yang juga berasal dari Universitas Negeri Makassar. Menurut Syamsuddin Umar, test psikolog ini untuk memantau pengaruh latihan yang dilakukan atlet selama ini sejak pasca test fisik tahap pertama dan sekaligus memantau perkembangan psikis mereka terutama menyangkut motivasi, self confindense, kosentrasi, emosi dan kedisiplinan.
Ketua Koni Sulsel Ellong Tjandra mengatakan bahwa test fisik, kesehatan dan psikotest yang dilaksanakan 3 hari ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Koni Sulsel mempersiapkan atlitnya untuk menghadapi PON XX Papua. Menurutnya, berdasarkan hasil data test ini maka perlu diadakan lagi evlauasi atas kondisi atlet kita selama 3 bulan terakhir yang telah menjalani condition training dan latihan kecabangan dibawah pelatih masing-masing cabor.
Test ini akan berlanjut hari rabu esok dan kamis lusa mendatang.
Comment