BERITA.NEWS, Makassar – Penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel terus mengusut kasus dugaan korupsi proyek pengadaan dan pemasangan jaringan pipa di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Pengusutan itu dilakukan setelah adanya laporan informasi pada September 2017 lalu. Setelah adaya informasi itu kemudian dilakukan penyelidikan. Pada Oktober 2017, status penyelidikan ditingkatkan ketahap penyidikan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani menceritakan, pada periode Oktober 2017 hingga Februari 2018, penyidik telah melakukan gelar dan supervisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan bantuan penunjukan Ahli.

“Kemudian Februari 2018 mulai dilakukan pemeriksaan fisik dilokasi pekerjaan oleh ahli ITB dan BPK serta didampingi oleh Korsup KPK, ” kata Kombes Pol Dicky Sondani, Rabu (3/7/2019).

Selanjutnya terang Dicky, pada September 2018 dilaksanakan ekspose awal hasil pemeriksaan fisik masing-masing ahli di ITB yang dihadiri oleh KPK, ahli ITB, BPK dan Penyidik. Awal 2019 kembali ekspose di BPK RI Jakarta untuk penyamaan hasil pemeriksaan ahli terkait besaran kerugian meuangan negara.

“Berdasarkan koordinasi dengan ahli dari BPK RI dan ITB pada Juni 2019, penyidik akan menerima laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara dari BPK. Setelah itu dilanjutkan penetapan Tersangka, ” terang Dicky.

Diketahui, proyek pengadaan dan pemasangan pipa di Kecamatan Telluwanua menelan anggaran senilai Rp 4,6 miliar yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016.

Dalam pengerjaannya oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, proyek tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi sehingga ditaksir telah merugikan negara.

Selama penyelidikan kasus ini berjalan hingga dinaikkan ke tahap penyidikan, sosok putra mahkota Palopo, Farid Kasim Judas pun sempat dikait-kaitkan dugaan keterlibatannya.