Kompolnas Bertemu Pimpinan MPR, Berharap Polri Buka Pendaftaran dari Unsur Santri

Wakil Ketua MPR RI, H Jazilul Fawaid saat bersama komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) di antaranya Irjen Pol (Purn) Drs Pudji Hartanto Iskandar MM, H Mohammad Dawam SH MH, dan Dr Albertus Wahyurudhanto MSi, Jumat (13/11/2020). ()

ads

BERITA.NEWS, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, H Jazilul Fawaid, berharap Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dapat ikut serta dalam pembangunan manusia Polri, dengan mengedepankan spirit keagamaan. Bahkan, dia berharap suatu saat ada kebijakan khusus pendaftaran polisi dari unsur santri.

Hal itu diungkapkan saat menerima kunjungan Kompolnas RI di Kantor MPR RI, Jl Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2020).

Dalam pertemuan tersebut hadir tiga komisioner Kompolnas, di antaranya Irjen Pol (Purn) Drs Pudji Hartanto Iskandar MM, H Mohammad Dawam SH MH, dan Dr Albertus Wahyurudhanto MSi.

”Ya harapan kedepan semoga ada kebijakan khusus pendaftaran polisi dari unsur santri yang tentunya diseleksi secara khusus dan mandiri, juga kapabilitasnya yang kompeten dan memenuhi kriteria yang sesuai kebutuhan berbangsa ” kata politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Komisioner Kompolnas Pudji Hartanto mengapresiasi masukan tersebut dan menjadi catatan kedepannya. Pudji juga berharap peran dan wewenang Kompolnas yang banyak menerima aduan masyarakat kedepannya bisa menjadi solusi.

”Dengan banyaknya aduan dari masyarakat, kedepannya semoga Kompolnas mendapat kepercayaan dari masyarakat yang lebih luas, dimana Polri melaksanakan rekomendasi yang disampaikan Kompolnas dan itu juga mampu menjadi solusi kebangsaan,” ujar mantan Kapolda Sulsel tersebut.

Sementara Mohammad Dawam berharap agar pertemuan tersebut bukan hanya sekadar pertemuan dan berakhir begitu saja yang tidak berkelanjutan, namun mencoba menggali sisi kerjasama antar lembaga terkait.

Mohammad Dawam mengapresiasi gagasan dari Wakil Ketua MPR tersebut yang mencoba membangun kerjasama kepada semua pihak dalam program ‘Indonesia Mengaji’.

”Diharapkan program ini bisa memicu spirit keagamaan ke dalam fungsi kenegaraan tanpa menyinggung antar umat beragama.”

Menurut Dawam, hal itu tidak bisa dikatakan diskriminatif, sebab agama non muslim pun juga bisa melakukan hal yang sama untuk sama-sama membangun Indonesia dengan spirit keagamaan masing-masing. “Hal itupun bagian dari revolusi mental yang digagas Bapak Presiden Joko Widodo sekaligus mensyukuri syiar keagamaan yang positif,” ucap Gus Dawam — sapaan akrabnya.

Disamping itu Kompolnas diharapkan bisa melakukan kerjasama ke berbagai pihak.

Terkait rencana perubahan Perpres Kompolnas juga tidak luput menjadi topik bahasan yang berlangsung selama 2 jam menjelang shalat Jumat itu.

Sementara dalam hal fungsi pengawasan fungsional Polri maupun program-program lain yang bisa dikembangkan sebagai spirit yang bisa diterapkan menjadi kebijakan tentunya berorientasi pada pembangunan akhlak dan etika berbangsa.

– MAULANA KARIM

Comment