BERITA.NEWS, Makassar – Marcel (24) seorang pengantar air galon tewas mengenaskan setelah ditikam dengan senjata tajam jenis badik di Jalan Bontoduri Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (14/9/2020), sekitar pukul 16.00 WITA.
Marcel mengalami luka tusuk pada bagian dada.
Kanit Reskrim Polsek Tamalate, AKP Ramli JR mengatakan, Marcel tewas diduga ditikam oleh lelaki berinisial S (43) yang merupakan pelanggannya.
Kepada BERITA.NEWS, AKP Ramli JR mengatakan bahwa saat di depan rumah pelaku, Marcel ini langsung ditikam di pungungnya hingga mengenai jantung.
Sementara itu, pelaku yang tak lain adalah konsumen galonnya ini, telah berhasil ditangkap di rumahnya atau sekitar lokasi penikaman, Jalan Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
“Adanya informasi ini, petugas langsung melakukan penyelidikan. Dan kurang dari 15 menit, pelaku pun berhasi ditangkap di rumahnya sendiri,” kata Ramli JR saat ditemui di lokasi penikaman, Senin (14/9/2020).
Ramli menceritakan, penikaman Marcel ini bermula ketika ia mengantar air galon ke rumah pelaku.
Setelah tiba di rumah tersebut, pelaku ini langsung marah-marah. Dia bahkan kemudian menikam Mercel di bagian punggung hingga tembus ke dada.
Marcel saat itu masih sempat sadar dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Dia berlari menjauhi pelaku bermaksud untuk mencari pertolongan.
Namun sayangnya, di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Daeng Tata I, ia pun langsung tumbang di pinggir jalan dan tak sadarkan diri. Warga yang melihat Marcel terkapar bersimbah darah, langsung heboh dan memberitahukan warga sekitar.
“Saat di rumah pelaku, Marcel ini langsung ditikam di pungungnya hingga mengenai jantung. Kemudian ia lari, dan di tengah jalan, mungkin kehabisan darah Marcel terjatuh dan meninggal dunia,” ucap dia.
Pelaku bersama barang bukti sebilah badik telah diamankan di Mapolsek Tamalate, untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut. Sementara, korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Bhayangkara Makassar.
Menurut polisi, motifnya karena ada kesalahpahaman. Pelaku, katanya, merasa kesal karena sudah beberapa kali meminta air galon, namun tidak diantarkan.
Karena itu, saat bertemu korban, pelaku kemudian melampiaskan kekesalannya.
Namun apakah ada unsur perencanaan, polisi masih mendalaminya.
. MAULANA KARIM
Comment