Merajut Impian Masyarakat dalam Pembangunan Desa Rempah di Daratan Tinggi Kabupaten Selayar

SELAYAR, BERITA.NEWS- Pagi itu, sinar matahari lembut mulai menembus celah-celah dedaunan di Desa Bonea Timur, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar. Di dataran tinggi yang sejuk ini, aroma tanah basah dan rempah menyatu, menciptakan suasana magis yang sulit dijelaskan. Burung-burung berkicau riang, seakan menyambut hari baru dengan penuh harapan. Desa ini bukan sekadar tempat di peta, melainkan kisah yang hidup, mengalir bersama angin yang membawa cerita dari masa lalu ke masa kini.

Di setiap sudut desa, terlihat aktivitas pagi yang sibuk namun penuh ketenangan. Petani mulai menyiapkan ladang mereka, anak-anak berjalan ke sekolah dengan senyum ceria, dan ibu-ibu menyiapkan sarapan di dapur dengan rempah-rempah lokal yang mengharumkan udara. Desa Bonea Timur hidup dalam harmonisasi tradisi dan keindahan alam yang memukau.

 

Tahun 2024: Momen Penting bagi Desa Bonea Timur

 

Tahun 2024 menandai lembaran baru bagi Desa Bonea Timur. Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 oleh Kodim 1415 Selayar, harapan masyarakat untuk akses infrastruktur yang lebih baik mulai diwujudkan. Desa yang terbentuk dari pemekaran Desa Bontomarannu dan Desa Bonea Makmur pada tahun 1997 ini, memiliki luas sekitar 21 km² dengan topografi yang datar diselingi bukit-bukit yang menonjol serta pesisir pantai yang menawan.

 

Keputusan untuk memulai pembangunan besar-besaran ini datang setelah bertahun-tahun permintaan dari masyarakat yang merindukan akses yang lebih baik untuk mendukung perekonomian dan kehidupan sehari-hari mereka. Infrastruktur yang memadai menjadi kunci bagi kemajuan desa yang kaya akan potensi namun sering terhalang oleh keterbatasan akses.

 

Warisan Sejarah dan Budaya

 

Desa Bonea Timur terdiri dari empat dusun: Bissorang, Buki-buki, Bontomassini, dan Buki-buki Selatan. Setiap dusun menyimpan cerita unik yang menjadi bagian dari mozaik kehidupan desa. Dusun Bissorang, misalnya, dikenal sebagai kampung di atas batu yang penuh legenda. Meriam kuno peninggalan masa kerajaan Majapahit menjadi saksi bisu perjalanan sejarah yang panjang dan kaya.

 

Kearifan lokal dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi masih sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi upacara adat, seni tari, dan musik tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Desa Bonea Timur. Warisan ini tidak hanya memperkaya kehidupan sosial, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

 

Program TMMD dan Perubahan Infrastruktur

 

Program TMMD Reguler ke-120 yang berlangsung dari 8 Mei hingga 6 Juni 2024 membawa angin segar bagi pembangunan desa. Proyek fisik utama mencakup perintisan, pelebaran, dan pengerasan jalan sepanjang 2.500 meter dengan lebar 8 meter yang menghubungkan Dusun Bontomassini. Pembangunan drainase sepanjang 1.000 meter dan 10 unit plat duicker atau gorong-gorong turut dilakukan untuk menjaga kualitas jalan tetap optimal meski hujan deras mengguyur.

 

Dandim 1415 Selayar Letkol Infantri Nanang Agung Wibowo menjelaskan bahwa pembangunan non-fisik seperti penyuluhan, sunatan massal, hingga penyuluhan di bidang kesehatan juga dilaksanakan. 

 

“Pelaksanaan TMMD ke-120 ini dilaksanakan mulai 8 Mei sampai 6 Juni 2024. Harapannya dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat mengakses perkotaan. Dimana pembangunan jalan memangkas jarak tempuh dan waktu untuk menuju kota Benteng,” ujarnya.

 

Proyek jalan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antar dusun dan memudahkan pengangkutan hasil bumi. Sebelum adanya jalan yang memadai, masyarakat sering kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian mereka, terutama saat musim hujan. Dengan jalan yang lebih baik, tidak hanya aktivitas ekonomi yang akan terbantu, tetapi juga akses ke layanan kesehatan dan pendidikan. 

 

“Pembangunan jalan 2,5 kilometer itu menjadi akses masyarakat di tiga desa untuk menjual hasil buminya. Selain untuk akses ekonomi, juga akses pendidikan karena memudahkan anak sekolah untuk menjangkau,” tambah Letkol Infantri Nanang Agung Wibowo.

 

Di bidang non-fisik, program ini mencakup penyuluhan tentang wawasan kebangsaan, pencegahan radikalisme, keamanan dan ketertiban masyarakat, hukum, keluarga berencana dan stunting, pertanian, serta pelayanan kesehatan melalui Posyandu dan Pos Pindu PTM. Pasar murah dan sunatan massal menambah semarak kegiatan ini, menggambarkan semangat kebersamaan yang kental.

 

Kegiatan non-fisik ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat secara holistik. Penyuluhan tentang kesehatan dan keamanan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pelayanan kesehatan yang lebih baik melalui Posyandu juga memastikan bahwa kesehatan ibu dan anak terjaga dengan baik, yang merupakan fondasi penting bagi generasi penerus.

 

Program Unggulan Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

 

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membawa program unggulan yang mencakup ketahanan pangan, akses air bersih, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembersihan pasar dan saluran air, penanaman pohon, serta renovasi tempat ibadah dan pembangunan fasilitas sanitasi. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa secara menyeluruh.

 

Ketahanan pangan menjadi fokus utama, mengingat Desa Bonea Timur memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Dengan bantuan dari TNI, masyarakat diajarkan teknik pertanian yang lebih modern dan efisien, serta diversifikasi tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Program ini juga mendorong penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi yang lebih baik, memastikan keberlanjutan lingkungan.

 

Menghormati Sejarah dan Budaya

 

Pada 7 Juni 2024, puncak acara diadakan di Dusun Gantarang Lalang Bata, Desa Bontomarannu. Kepala Staf Kodam XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI M. Syech Ismed, bersama rombongan Forkopimda, melaksanakan Sholat Jumat berjamaah di Masjid Awaluddin. Masjid yang terletak di ketinggian 275 meter di atas permukaan laut ini menyimpan sejarah erat dengan Kerajaan Gantarang, kerajaan pertama di Selayar yang memeluk agama Islam.

 

Di Dusun Gantarang Lalang Bata, berbagai situs sejarah seperti meriam, benteng, tempat ritual, dan kompleks makam menjadi bukti nyata kekayaan sejarah Kerajaan Gantarang. Sholat Jumat berjamaah ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan spiritual yang harus dijaga dan dilestarikan.

 

Di sela-sela kegiatan tersebut, Brigjen TNI M. Syech Ismed menyempatkan diri untuk berbagi pandangannya mengenai program TMMD dan dampaknya bagi masyarakat. 

 

“Program TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang membangun semangat kebersamaan dan kepedulian di tengah masyarakat,” ungkap Brigjen Syech Ismed dengan penuh semangat.

 

Beliau juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. “Kami ingin masyarakat merasa memiliki proyek ini. Mereka tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaku utama yang berperan aktif dalam setiap prosesnya,” tambahnya.

 

Menghormati sejarah dan budaya setempat juga menjadi perhatian utama dalam program ini. “Kami sangat menghargai warisan sejarah dan budaya Desa Bonea Timur. Dengan melibatkan masyarakat dalam pelestarian ini, kami berharap generasi mendatang dapat terus menjaga dan menghargai warisan yang ada,” jelas Brigjen Syech Ismed.

 

Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Kehadiran Brigjen TNI M. Syech Ismed dan rombongan Forkopimda di Desa Bonea Timur menjadi simbol kebersamaan dan penghargaan terhadap sejarah penyebaran Islam di Selayar. Mereka mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa.

 

Pembangunan infrastruktur dan program-program pemberdayaan yang dilakukan di Desa Bonea Timur bukan hanya tentang perbaikan fisik semata, tetapi juga tentang merajut impian masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Dengan semangat gotong royong dan rasa hormat terhadap sejarah, masyarakat Desa Bonea Timur perlahan-lahan mulai melihat impian mereka terwujud. Akses yang lebih baik dan kehidupan yang lebih sejahtera kini bukan lagi sekadar angan, tetapi realitas yang bisa mereka rasakan setiap hari.

 

Keberhasilan program TMMD ini juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Selayar dan sekitarnya. Ketika pemerintah dan masyarakat bekerja sama dengan baik, perubahan positif dapat terjadi dengan cepat dan signifikan. Desa Bonea Timur kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pihak militer dan warga sipil dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

 

Sebuah Perjalanan Menuju Kemajuan

 

Pagi kembali menyapa Desa Bonea Timur. Anak-anak berlari riang, petani mulai bekerja di ladang, dan warga desa menjalani hari-hari mereka dengan semangat baru. Program TMMD ke-120 telah meninggalkan jejak yang dalam, membuktikan bahwa dengan kebersamaan dan tekad yang kuat, tidak ada impian yang terlalu besar untuk dicapai.

 

Desa Bonea Timur kini menjadi simbol dari upaya dan kerja keras yang dilakukan bersama. Di tengah lanskap yang indah dan penuh sejarah, desa ini terus melangkah maju, menyongsong masa depan yang lebih baik dengan penuh optimisme dan keyakinan. Merajut impian masyarakat tidak lagi sekadar kata-kata, tetapi sebuah kenyataan yang mereka ciptakan dengan tangan mereka sendiri.

Penulis : Muhammad Idul

Comment