BERITA.NEWS,Jakarta- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) angkat bicara setelah setahun terakhir mengamati adanya perdebatan sengit di sektor air minum dalam kemasan (AMDK) tentang isu Bisphenol A (BPA) pada kemasan galon guna ulang.
Perdebatan bermula mengarah pada berbagai kampanye negatif yang melibatkan sejumlah merk dagang besar di sektor tersebut.
KPPU menilai isu tersebut dapat mengarah pada manipulasi persaingan berdampak pada konsumen dan justru menguntungkan pelaku usaha yang terkait.
Seperti isi surat yang telah sampaikan oleh KPPU kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun lalu.
Baca Juga : KPPU Sidang Perdana Perkara Keterlambatan Notifikasi Akuisis Saham GCA2016
Pihaknya meyakini bahwa kontroversi BPA ini terkait dengan masalah kesehatan dan keamanan produk, yang merupakan kewenangan BPOM dan Kementerian Kesehatan, bukan KPPU.
Sebaiknya publik menunggu hasil atau keputusan Pemerintah atas persoalan tersebut, dan tidak melakukan berbagai kampanye negatif
yang justru membingungkan konsumen serta mengaburkan bentuk persaingan di pasar AMDK.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama pada Sekretariat KPPU Deswin Nur mengatakan KPPU melihat berbagai kampanye atau pemberitaan di media cetak dan media sosial terkait isu tersebut.
“Dalam pendekatan teoritis persaingan usaha, dikenal istilah Hotelling’s Model of Spatial Competition.
Model ini merupakan bagian dari teori permainan tanpa kerja sama (non-cooperative game) yang dikenal dalam ekonomi persaingan usaha,” ucapnya.
Deswin Nur mengatakan Model ini menjelaskan fenomena strategi perusahaan yang saling dominan
untuk produk homogen yang memaksimalkan keuntungan dengan mendekatkan lokasi produknya satu sama lain.
“Melalui strategi ini, perhatian konsumen akan diperoleh, dan konsumen akan berinisiatif melakukan pengujian atau mencoba kedua produk tersebut, sebelum menggemari produk tersebut.
Strategi ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua produk yang bersinggungan,” jelasnya.
Sebagai informasi, dari data survei jajak pendapat salah satu media, tahun lalu merek AQUA disukai oleh 74,9% responden mereka dan
Le Minerale menempati peringkat kedua merek air mineral paling favorit dengan persentase 62,1%, sementara merek lain seperti Cleo dan Nestle, rata-rata disukai kurang dari 25% responden.
Adanya perdebatan isu BPA ini, dapat mengalihkan persaingan usaha di sektor tersebut kepada aspek jenis kemasan yang gunakan, bukan lagi pada faktor harga atau kualitas produk.
Ini berpotensi dapat membingungkan konsumen dalam memilih produknya dan mengganggu iklim usaha di sektor tersebut.
“Untuk itu KPPU mengimbau para pihak yang terkait untuk menghentikan berbagai kampanye negatif di berbagai media terkait isu tersebut, dan
memberikan kesempatan pada Pemerintah untuk mengambil sikap mengenai potensi bahaya kemasan yang digunakan untuk air minum dalam kemasan,” tegasnya.
Comment