Pembangunan Irigasi Bontomanai, Warga di Tujuh Desa Apresiasi Balai Pompengan Jeneberang


BERITA.NEWS, Bulukumba – Warga di tujuh desa, dua kecamatan di Kabupaten Bulukumba mengapresiasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang atas pembangunan Daerah Irigasi (DI) Bontomanai yang tepat waktu.

Dengan adanya irigasi ini, tujuh desa (Padangloang, Seppang, Bijawang, Tanah Harapan, Topenda, Bontomanai, dan Desa Bulolohe) di dua kecamatan, Rilau Ale dan Ujung Loe merasakan manfaat aliran air ke sawah-sawah warga.

Kepala Desa Seppang, Kec Ujung Loe, Samsu mengungkapkan rasa terima kasihnya. Setelah sekian lama bermohon kepada pemerintah, akhirnya dibangunlah saluran irigasi.

“Kami masyarakat Bulukumba dari beberapa kepala desa dan petani pemakai air, terkhusus masyarakat Desa Seppang sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dengan selesainya dibangun saluran irigasi pada daerah Bontomanai, dan telah berfungsi dengan baik dan dilaksanakan tepat waktu,” paparnya kepada BERITA.NEWS, belum lama ini.

Senada, Kepala Desa Topenda Kec Rilau Ale, Andi Jemma menambahkan, DI Irigasi Bontomanai telah berfungsi dengan baik dan dilaksanakan tepat waktu.

“Alhamdulillah dengan selesainya rehabilitas/ serta dibangunnya DI Bontomanai air sudah sampai di ujung, dan berfungsi dengan baik dan telah dilaksanakan running tes,” tandasnya.

Saluran irigasi Bontomanai telah diresmikan per tanggal 12 Desember 2018. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa BBWS Pompengan-Jeneberang, Hamna Maddanreng ST,  berharap kehadiran pembangunan irigasi ini dapat menjadi sumber irigasi baru masyarakat sekitar.

Ia juga berharap kehadiran pembangunan irigasi bisa meningkatkan produksi padi dan jagung yang selama ini menjadi andalan masyarakat Bulukumba.

“Kami harapkan komoditas pertanian di Bulukumba bisa meningkat dan naik cepat. Diharapkan panen dari dua kali jadi tiga kali,” ujarnya.

Hal demikian juga dikatakan Kepala Desa Bulu Lohe dan salah satu kelompok tani Andi Hamka  pihaknya sangat berterima kasih pembangunan jaringan irigasi bagi masyarakat desa.

Sebelumnya, DI Irigasi Bontomanai sempat mengalamai kerusakan akibat bencana alam setelah diresmikan.  Pemkab Bulukumba melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air UPTD PSDA Sungai Balantieng menyatakan telah terjadi bencana longsor pada tanggal 27 Desember 2018.

Bencana longsor itu terjadi di Desa Bulolohe, Kecamatan Rialu Ale yang menimpa saluran irigasi Bontomanai hingga mengalami kerusakan.

Kejadian bencana itu telah dituangkan dalam Berita Acara Kejadian Bencana Longsor pada Saluran Irigasi DI Bontomanai Kabupaten Bulukumba.

Berita acara itu ditandatangani Kepala UPTD PSDA Sungai Balantieng, Syaiful ST, Camat Rilau Ale, Mulyadi Andi Pangke dan Kepala Desa Bulolohe, Abdul Rasyid Nain.

Ada tiga poin laporan berita acara tersebut yang menjelaskan konologis kejadian bencana longsor.

Pertama, dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi di Daerah Irigasi Bontomanai selama beberapa hari, sehingga terjadi tanah longsor pada tebing sisi kanan jaringan irigasi Bontomanai ruas B.BM.4 B.BM.5 yang mengakibatkan kerusakan pada saluran irigasi.

Kemudian, poin kedua menjelaskan, kejadian tanah longsor pada daerah tersebut, murni bencana dan telah dilaporkan kepada Pihak BBWS Pompengan Jeneberang mengingat Daerah Irigasi Bontomanai merupakan kewenangan pemerintah pusat.

Poin terakhir menerangkan, pada tanggal 27 Desember 2018, siangnya, telah dilakukan kunjungan ke lokasi bencana yang disaksikan juga Camat Rilau Ale, Mulyadi Andi Pangke dan Kepala Desa Bulolohe, Abdul Rasyid Nain.

Namun, saat ini kerusakan saluran irigasi tersebut telah diperbaiki oleh kontraktor pelaksana, PT Munandar Jagad Raya.

Comment