BERITA.NEWS, Bulukumba – Pasangan calon bupati Bulukumba nomor urut 3, Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau memberikan jawaban menakjubkan di segmen pertama debat publik Pilkada Bulukumba, antar pasangan calon seri ketiga yang digelar di Kota Makassar, Selasa (01/12/2020) malam.
Hal itu tercermin usai semua pasangan calon diberikan kesempatan memaparkan visi dan misi, dan dilanjutkan pertanyaan panelis untuk semua pasangan calon.
Pertanyaan yang dibacakan oleh panelis debat, Nur Fadillah Mappaselleng berkaitan manajemen reformasi birokrasi di beberapa sektor.
“Apa bila saudara terpilih menjadi Bupati Bulukumba, bagaimana manajemen reformasi birokrasi di bidang pendidikan, kesehatan, kependudukan, PTSP, dan penanganan Covid-19 yang saudara lakukan, baik jangka menengah maupun jangka panjang,” tanya Nur Fadillah, yang membacakan pertanyaan panelis yang dialamatkan kepada semua pasangan calon.
Pertanyaan ini dijawab pertama kali oleh Paslon nomor 2 dan disusul nomor urut 3 yang dilanjutkan nomor urut 4 dan 1.
Sementara dikesempatan Paslon nomor urut 3, yang menjawab pertanyaan panelis, Tomy Satria menjawab tentang PTSP atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyampaikan bahwa hal ini sudah dulakukan oleh pemerintahan saat ini, AM Sukri A Sappewali-Tomy Satria Yulianto (ST15).
Pria berkacamata ini juga menambahkan bahwa tahap pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai representasi PTSP yang telah dilakukan di era kepemimpinan Sukri-Tomy.
“Di sektor layanan-layanan perizinan. itulah yang saya sebutkan tadi bahwa pasangan ini akan melanjutkan Mal Pelayanan Publik sebagai one stop service (baca: PTSP), sehingga masyarakat kita tidak perlu kemana-mana ketika mereka mengurus izin-izin yang dibutuhkan, baik izin usaha maupun izin-izin yang lain,” kata Tomy Satria.
Hal itu membuktikan bahwa Tomy Satria telah mempersembahkan bukti, sedangkan sebagian masih menawarkan janji.Sebelumnya pasangan yang menggunakan tagline “Kacamatayya” mengemukakan bahwa pembangunan daerah akan terus berkelanjutan.
“Pada hari ini saya menjadi bagian dari pemerintah Kabupaten Bulukumba, karena saya masih Wakil Bupati Bulukumba, dan kami percaya pada kotinuitas pembangunan. Kami akan melanjutkan, penguatan layanan pendidikan terutama pada one stop service dengan pembangunan Mal Pelayanan Publik. Kita tidak ingin lagi ke depan, ketika masyarakat kita mengurus izin akan berpindah dari tempat ke tempat yang lain, berpindah dari kantor ke kantor yang lain. Dengan hadirnya Mal Pelayanan Publik kita memastikan masyarakat mengurus izinnya pada satu tempat,” papar Tomy.
Sebelumnya dijelaskan pula manajemen perubahan yang menurutnya satu dari delapan area reformasi birokrasi.
Maka upaya paling utama yang harus dilakukan dalam manajemen perubahan adalah paradigma dari ASN terkait dengan bagaimana selama ini mereka bertindak sebagai publik administration berubah bagaimana mereka memberikan pelayanan dengan pro aktif memberikan service axcellent kepada masyarakat Bulukumba.
“Disektor pendidikan, IPM kita harus dinaikan dengan upaya-upaya memberikan pendidikan gratis di sektor SD dan SMP (sebagai tanggung jawab pemerintah kabupaten). Dan di Sektor pemuda dan mahasiswa memberikan pendidikan beasiswa baik non akademik maupun prestasi akademik,” ungkapnya.
Di sektor yang lain, lanjut Tomy, pihaknya telah melakukan inovasi, mulai dari jemput bola. seperti yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bekerjasama dengan tokoh masyarakat adat, bekerjsama organisasi difabel dan kelompok masyarakat lainnya.
“Ada juga kegiatan-kegiatan bekerjasama dengan organisasi masyarakat, yang tujuannya tidak meletakkan lagi SKPD-SKPD sebagai publik administrasi, tapi mereka pro aktif agar indeks kepuasan publik terhadap kehadiran birokrasi kita semakin meningkat dari waktu ke waktu,” tadasnya. (IL)
Comment