BERITA.NEWS, Jakarta – Valentino Rossi dan Fabio Quartararo bertanya-tanya kenapa Yamaha memutuskan tidak mengikuti tes privat di Misano pada Juni lalu, padahal memiliki aset berharga Jorge Lorenzo sebagai test rider mereka.
Yamaha absen di tes yang diikuti oleh KTM, Honda, Ducati dan Aprilia, yang memiliki kesempatan untuk menjajal aspal baru trek Misano yang bakal menggelar Grand Prix San Marino akhir pekan ini.
Karena tes tengah musim dilarang, Quartararo dan Rossi pun terkejut karena tidak melihat Yamaha memanfaatkan sesi tes di Misano itu.
“Aku punya pertanyaan yang sama dengan Anda,” kata Quartararo menjawab pertanyaan jurnalis kenapa Lorenzo dan Yamaha absen di Misano.
“Jujur, aku tidak tahu… benar jika kami tidak paham karena di masa lalu kami tahu kapasitas Jorge di Yamaha, jadi aku tidak tahu kenapa dia tidak membalap. Dia melakukan 20 lap di Sepang dan hanya itu,” kata Quartararo di sesi jumpa pers jelang GP San Marino seperti dilansir laman resmi MotoGP, Jumat.
“Ketika kami melihat semua rider pada Juni lalu dan kami tidak melihat Yamaha di sana, aku tidak menganggap itu kerugian tapi rasaya akan baik jika memiliki beberapa komentar soal motor baru kami dengan aspal baru ini.”
Rossi pun tak kalah bingungnya kenapa Yamaha belum menugasi lagi juara dunia MotoGP tiga kali itu untuk membantu pengembangan motor M1 mereka.
“Saya punya pertanyaan yang sama untuk Yamaha, karena aku sangat senang ketika mendapati Jorge sebagai test rider kami karena dia adalah salah satu pebalap terbaik di sejarah M1.
“Aku rasa dia bisa sangat membantu kami, melihat apa yang (Dani) Pedrosa lakukan dengan KTM dalam satu tahun, aku rasa dia memberi saran bagus yang banyak.”
“Yamaha harus yakin dengan program ini dan jujur aku tidak tahu. Terkadang hal-hal yang terjadi di Yamaha sulit dijelaskan, jadi kalian harus bicara dengan mereka.”
“Tentunya mulai besok kami harus start dari nol dengan aspal baru ini dan memahami jika banyak tim seperti KTM dan Ducati telah menjalani tes terakhirnya. Aku kira akan lebih sulit,” pungkas Rossi.
. ANTARA
Comment