BERITA.NEWS, Bantaeng – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menyisakan lumpur dan kesedihan di masyarakat.
Bukan hanya itu, dampak yang ditimbulkan dari banjir bandang yang terjadi pada Jumat, 12 Juni 2020, lalu membuat masyarakat merasakan berbagai kekurangan, mulai dari makanan sampai persediaan air bersih.
Hingga kini, masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya untuk membersihkan kondisi rumah mereka yang dipenuhi lumpur. Sehingga, masyarakat melakukan bersih-bersih dengan kondisi serba terbatas.
Soho, salah seorang warga Kelurahan Tappanjeng, mengatakan kalau dirinya sangat kesulitan untuk mendapatkan air.
“Jangankan mau dipakai membersihkan, untuk kita minum saja tidak ada,” ucapnya, Minggu (14/6/2020).
Pergerakan yang terbatas membuatnya nyaris terjebak hingga berhari-hari. Karena selain lumpur tersebut cukup dalam hingga nyaris sebatas betis, tangga dan lantai juga sangat licin dan berisiko tergelincir.
“Susah mau dibersihkan karena tidak ada air dan lumpur dimana-mana, tangga licin sekali,” katanya.
Di media sosial Facebook, khususnya wilayah Bantaeng, mereka yang masih bisa mengakses internet tampak meluangkan keluhan lewat postingan. Salah satunya akun Nisa Awank.
“Tidak bisaki keluar ambil air bersih, tidak ada kendaraan yang bisa menyala karena semua motor terendam air,” tulisnya.
Dikatakan bahwa salah satu yang membatasi gerakan selain rendaman lumpur, juga karena fasilitas memasak dan transportasi mereka dalam kondisi yang tidak bisa digunakan karena ikut terendam banjir.
. Saharuddin
Comment