BERITA.NEWS, Sinjai – Puluhan kader organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sinjai geruduk Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi). Senin (12/8/2024).
Mereka mendatangi Kampus UMSi yang terletak di jalan Teuku Umar, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai untuk menyampaikan aspirasi.
Hanya saja, Rektor UMSi Prof. Dr. Umar Congge, S.Sos. M.Si, tidak menemui mereka. Puluhan massa AMM Sinjai kemudian membakar ban bekas dan berorasi secara bergantian.
AMM Sinjai menilai adanya indikasi Rektor UMSi melenceng dari nafas gerakan Muhammadiyah sehingga mereka menuntut Umar Congge mundur atau dicopot dari jabatannya.
Koordinator Lapangan (Korlap), Irsan mengatakan, ada beberapa indikasi yang dianggap melenceng yang dilakukan Rektor UMSi.
Diantaranya kata Irsan, pembangunan Auditorium yang diduga ada permainan dengan rekanan karena penetapannya dilakukan secara sepihak.
Kemudian, pembangunan Klinik Kesehatan juga sarat masalah. Mulai dari lahan yang dibeli sudah bermasalah sehingga pihak UMSi harus membayar dua kali.
Selanjutnya kata Irsan, adanya perubahan fungsi bangunan yang berubah-ubah yang dilakukan secara sepihak.
Mulanya untuk ruang kelas pascasarjana, lalu berubah untuk lokasi praktik Fakultas Teknik UMSi.
“Eh yang jadi malah klinik kesehatan, ini membuktikan bahwa perencanaannya tidak matang,” ungkap Irsan.
Irsan menduga, perubahan tersebut dilakukan sepihak oleh UMSi yang dipimpin Umar Congge tanpa melibatkan BPH sebagai wakil persyarikatan.
“Klinik ini tidak menjadi kebutuhan mendasar mahasiswa. Mahasiswa butuh ruang belajar,” katanya.
Selain itu, AMM Sinjai juga mempertanyakan terkait transparansi penggunaan dana kemahasiswaan senilai Rp200 ribu per mahasiswa yang dibayar setiap semester.
AMM Sinjai menyebut, jika jumlah mahasiswa sekitar 3.000 orang maka jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp600 juta.
“Anggaran ini dikemanakan, uang pembinaan kemahasiswaan minim, kondisi sekretariat juga tidak memadai, uang itu dialihkan untuk apa, sangat patut kami curigai,” jelas Irsan.
Bukan hanya itu, di tengah kebutuhan fasilitas kampus, lanjut Irsan, Rektor UMSi justru doyan pelesiran, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Sementara tindak lanjut dan dampak dari perjalanan dinas itu tidak jelas.
“Ada juga oknum dekan yang disinyalir melampaui wewenang dengan melaksanakan tugas-tugas wakil rektor, ini jelas ugal-ugalan,” urainya.
Mereka juga menyoroti pemilihan wakil rektor yang tidak memperhitungkan rekomendasi Muhammadiyah Sinjai.
Oleh karena itu, pihaknya meminta PP Muhammadiyah untuk memberi perhatian serius atas indikasi ini.
“Kami meminta PP Muhammadiyah menurunkan tim audit eksternal atau independen untuk menelusuri dugaan penyimpangan yang terjadi di UMSi,” pintanya.
Selain itu, dia juga meminta agar Rektor UMSi diturunkan dari jabatannya. Termasuk meminta agar pelantikan wakil rektor ditunda.
“Jika tetap dilaksanakan pelantikan wakil rektor, maka kami akan melakukan boikot kampus,” tegasnya.
Sekedar diketahui, AMM merupakan gabungan dari beberapa Ortom Muhammadiyah seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Penulis: Syarif
Comment