BERITA.NEWS,Makassar- Inovasi layanan energi sehat SuperSUN oleh PLN telah menjangkau masyarakat di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Teluar (3T), kini telah dirasakan sebagian besar daerah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah satu wilayah 3T di Sulsel yang kini mulai tersentuh program SuperSUN ada di 4 Pulau Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Mereka mulai merasakan inovasi unggulan PLN tersebut, anak-anak pulau sudah tidak lagi terselimuti gelapnya malam, ibu-ibu sudah menyetok makan di lemari pendingin.
Layanan Listrik yang dulunya harus menggunakan genset dan hanya bertahan 4 jam kini tidak lagi, warga pulau sudah merasakan terang 24 jam.
Pada momentum Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 79, peresmian perdana listrik bersih SuperSUN dimulai di Pulau Polewali, sekaligus menjadi sejarah bagi warga Pulau tersebut, listrik 24 jam akhirnya bisa dirasakan.
Di Kabupaten Pangkep, PT. PLN UID Sulselrabar telah menjangkau 4 Pulau, yakni Polewali, Saugi, Sapuli dan Laiya.
Setelah hadirnya transformasi energi sehat SuperSUN warga di 4 Pulau ini tidak lagi memerlukan genset untuk menyalakan listrik, biaya yang dulunya Rp 210 ribu per bulan kini bisa hemat Rp 50 ribu.
“SuperSUN adalah inovasi dari PLN, yang menggabungkan PV Rooftop dengan sistem penyimpanan energi baterai mikro (BESS). Dengan hadirnya SuperSUN, masyarakat pulau kini dapat menikmati listrik selama 24 jam tanpa harus bergantung pada genset,” kata Budiono General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar). Rabu (13/11/2024).
Berdasarkan data PLN (Persero) Sulselrabar inovasi unggulan SuperSUN telah terpasang sebanyak 381 unit di berbagai daerah 3T khusus di Provinsi Sulawesi Selatan.
“SuperSUN adalah bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimis, upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Budiono mengatakan hingga September 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99%. Hal ini merupakan bukti komitmen PLN yang terus berupaya memberikan akses listrik keseluruh masyarakat, terutama di daerah 3T.
“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Kami berkomitmen akan terus mengakselerasi pemerataan listrik sampai wilayah 3T sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, dan anak-anak bisa belajar di malam hari,” tegasnya.
Selain itu, pada Hari Pelanggan Nasional pada 4 September 2024 lalu PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan akses listrik 24 jam nonstop bagi 494 keluarga yang tersebar di 25 desa di Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya di Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi, yang memiliki topografi yang terdiri dari pegunungan yang sulit dilalui.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga mengapresiasi adanya inovasi SuperSUN untuk masyarakat yang tinggal di daerah 3T.
“Dengan hadirnya listrik SuperSUN di Pulau Polewali, menegaskan komitmen kita untuk membawa semangat kemerdekaan ke setiap sudut tanah air, termasuk di pulau-pulau terpencil. Ini merupakan simbol dari upaya kita untuk memerdekakan seluruh rakyat Indonesia dari keterbatasan akses terhadap listrik, yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan yang layak,” ucapnya.
Menurut Eka listrik SuperSUN tidak hanya menghadirkan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dan bauran energi di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Selain itu diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi lokal, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dengan akses listrik yang stabil,” harapnya.
Salah satu warga Pulau Polewali Tiara mengaku sangat bersyukur hadirnya PLN dengan inovasi SuperSUN nya, sehingga dengan listrik 24 jam ia bisa meningkatkan usaha.
“Dengan adanya listrik 24 jam, kami bisa memulai usaha kecil dan menambah peralatan elektronik seperti kulkas untuk menyimpan bahan makanan. Usaha kami kini bisa meraup untung Rp 80 ribu hingga Rp 250 ribu per harinya,” ungkapnya bahagia.
Comment