BERITA.NEWS,Makassar– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sambut sistem meritokrasi, Selter Pratama berganti ke Nine Box Talent Management untuk persiapan pejabat.
Pemprov Sulsel saat ini melakukan assessment eselon III (administrator), fungsional untuk mapping pemenuhan data atas sistem meritokrasi sebagai pengganti sistem selter (seleksi terbuka) untuk jabatan pratama.
“Jadi saat ini pemprov Sulsel tak lagi menggunakan sistem selter jabatan pratama, tapi menggunakan sistem nine box talent management,” ujar Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jausi.
Menurut Imran, penggantian selter untuk pratama, karena performa manajemen kepegawaian di Pemprov Sulsel mendapatkan predikat sangat baik dari pemerintah pusat.
Olehnya itu, Pemprov Sulsel di berikan hak untuk bisa melakukan sistem meritokrasi penentuan jabatan pratama. Caranya dengan menggunakan sistem “ nine box talent management”.
“Kami seleksi seperti assessment saat ini bagi administrator. Selanjutnya, bagi yang memiliki potensi dan kompetensi yang tinggi tentu dimasukkan dalam kotak ke-9.
Jadi ada 9 kotak, kotak 1,2,3 dan seterusnya, di masukkan dalam kelompok rencana suksesi adalah mereka yang masuk dalam kotak 7, 8, dan 9,” jelas Imran Jausi.
Nine Box menjadi salah satu model talent mapping yang sering di gunakan dalam proses perencanaan suksesi, pengembangan kepemimpinan, dan promosi internal.
Metode ini menjadi alat yang efektif bagi siapa saja yang bekerja di talent management atau bagi pimpinan untuk menilai dan membedakan bakat-bakat yang mereka miliki.
Prinsip kerja 9 Box Model cukup sederhana. Ini merupakan matriks yang terdiri atas 9 kotak. Setiap pimpinan harus menguji dan mendiskusikan tentang “siapa masuk ke kotak mana”.
“Setelah itu, yang masuk kotak ke-9 itulah yang terbaik. Dan menjadi calon calon pejabat pratama,” ujar Imran Jausi.
Pejabat eselon III yang mendapat undangan berhak mengikuti assessment talent mapping oleh BKD adalah sudah
menduduki jabatan 2 tahun untuk eselon IIIa dan 3 tahun untuk IIIb.
Comment