Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Warga Gunakan Kayu Bakar

ilustrasi: gas elpiji 3 kg bersubsidi. (net)

BERITA.NEWS, Bantaeng – Selama dua pekan terakhir, sejumlah warga Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang bersubsidi.

Seperti yang dialami oleh Suti warga Kampung Birea, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng yang sudah beberapa hari terakhir ini terpaksa mengandalkan kayu sebagai pembakaran untuk memasak.

Dia menyebutkan kalau setiap hari dirinya mendatangi penjual tabung gas elpiji 3 kilogram namun selalu saja dikatakan habis atau kosong.

“Saya sudah setiap hari datang mencari di penjual tabung gas namun jawabannya selalu saja sama tidak ada, jadi dengan sangat terpaksa kami gunakan kayu di dapur” ucapnya Selasa (25/8/2020).

Padahal menurut dia sudah hampir semua penjual tabung gas 3 kilogram yang ada di sekitar Pa’jukukang didatanginya namun tetap saja dirinya tidak mendapatkannya.

“Biasanya kemarin kalau ada harganya juga sangat mahal karena sudah mencapai Rp 25 ribu tapi itu bukanji masalah besar yang penting ada yang bisa dibeli tapi ini memang sudah tidak ada yang mau dibeli,” jelasnya.

Sementara itu salah seorang pemilik pangkalan tabung gas elpiji di Kabupaten Bantaeng, Farman mengatakan kalau jatah untuk isi ulang tabung gas elpiji 3 kilogram itu tidak pernah berkurang dan selalu sama dari hari ke hari.

Dia menyebutkan kalau dirinya setiap hari itu selalu mendapatkan jatah 150 unit tabung gas elpiji dari agen.

“Sebenarnya yang menjadi penyebab kelangkaan itu hanya karena saat ini pemakaian meningkat karena banyaknya pesta hajatan yang dilakukan,” jelasnya.

Itu terjadi karena beberapa waktu yang lalu banyak hajatan yang terpaksa ditunda karena situasi pandemi, jadi setelah dapat izin langsung membludak.

Padahal menurutnya, selama ini tidak pernah terjadi hambatan dalam penyaluran.

Menurutnya, dalam harga eceran tabung gas elpiji 3 kilogram selama ini pihaknya hanya menjual sebesar Rp 16.500.

. SAHARUDDIN

Comment