Pertumbuhan Ekonomi Bantaeng: Terbaik di Sulsel, Keempat se-Indonesia

Bupati Bantaeng Ilham Azikin (kiri) bersama Kepala BPS Irfan saat konferensi pers di Kantor Bupati Bantaeng, Kamis (12/3/2020).

BERITA.NEWS, Bantaeng – Selama setahun lebih kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng, Ilham Azikin-H Sahabuddin ternyata sudah mampu memacu pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 10,75 persen.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Pusat Statistis (BPS) Bantaeng, Arifin, saat konferensi pers di Kantor Bupati Bantaeng, Kamis (12/3/2020).

Angka pertumbuhan ekonomi di Bantaeng selama kurun waktu setahun lebih ini meningkat hingga angka dua digit.

Menurutnya, dari data BPS, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada 2017 mencapai 7,32 persen. Angka ini bertambah menjadi 8,07 persen pada 2018. Pada 2019 angkanya melonjak tajam menjadi 10,75 persen.

Posisi ini membuat Bantaeng menjadi daerah urutan pertama di Sulsel mengenai tingkat laju pertumbuhan ekonomi. Dan secara nasional, Bantaeng berada di urutan keempat disejajarkan dengan Morowali, Kulon Progo dan Halmahera Selatan. Prestasi ini dinilai cukup luar biasa.

BPS menyebut, secara umum kondisi laju pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah mengalami penurunan. Sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan terpuruk sepanjang 2019 karena musim kemarau yang berkepanjangan.

“Secara umum, sektor-sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi andalan semua daerah mulai terpuruk karena musim kemarau yang panjang. Tetapi, Bantaeng tetap kokoh dan bertahan melalui masa itu,” kata Kepala BPS Bantaeng, Ir Arifin.

Dia mengatakan, hal ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Bantaeng. Menurut dia, sektor yang memperkuat Bantaeng salah satunya adalah sektor pengolahan. Sepanjang 2019, PT Huady memproduksi 43 ribu ton nikel. Jumlah ini ternyata mendorong peningkatan perputaran ekonomi yang ada di Bantaeng.

Tidak hanya itu, peningkatan produksi ini juga menopang peningkatan penggunaan listrik di Bantaeng. Konsumsi listrik yang meningkat dengan ditopang suplai listrik yang baik juga ikut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Poin yang ketiga adalah penerimaan pegawai yang dilakukan pada 2018 dan 2019. Di situ ada belanja barang dan pegawai yang menjadi support peningkatan laju pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Meski demikian, katanya, uniknya di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan di Bantaeng juga tidak terpengaruh dengan kondisi kekeringan. Sektor-sektor ini tetap kokoh meski kondisi cuaca yang tidak stabil di sejumlah daerah.

“Ini juga ditopang dengan kebijakan pemerintah yang tetap menjaga kestabilan sektor-sektor ini,” jelas dia.

Hal senada dijelaskan Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin. Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi di Bantaeng yang dilansir oleh BPS adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Hal ini akan menjadi dasar pemerintah untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat.

Dia mengatakan, pada dasarnya, laju pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka 10,75 persen ini sudah melampaui target RPJMD Kabupaten Bantaeng. “Karena RPJMD Bantaeng hanya menargetkan laju pertumbuhan di kisaran 8,8 sampai 9 persen,” katanya.

Dia menambahkan, data dari BPS ini juga menunjukkan keberhasilan pemerintah. Indikator lainnya adalah PDRB Bantaeng yang meningkat dari Rp7,7 triliun menjadi Rp8,7 triliun. Selain itu, PDRB perkapita Bantaeng juga mengalami peningkatan dari RP41,64 juta perkapita menjadi Rp46,80 juta perkapita.

“Indikator-indikator ini menunjukkan jika pemerintah telah berhasil mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Bantaeng. Tentu ini adalah bagian dari keberlanjutan pemerintahan,” jelas dia.

. SAHARUDDIN

Comment