Atasi Uang tidak Layak Edar, BI Sulsel Hadirkan Kas Titipan di 4 Kabupaten

Launching Gebyar Cinta Rupiah di Lapangan Pemuda Bulukumba, Minggu (6/10/2019). (BERITA.NEWS/Ratih Sardianti Rosi).

Launching Gebyar Cinta Rupiah di Lapangan Pemuda Bulukumba, Minggu (6/10/2019). (BERITA.NEWS/Ratih Sardianti Rosi).

BERITA.NEWS, Makassar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan menggelar acara “Gebyar Cinta Rupiah” di empat daerah di Sulsel yakni Kabupaten Bone, Bulukumba, Kota Palopo dan Parepare.

Adapun puncak kegiatan “Gebyar Cinta Rupiah” dilaksanakan di Lapangan Pemuda Bulukumba, Minggu (6/10/2019) yang dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Bambang Kusmiarso. Pemilihan Bulukumba sebagai pusat peluncuran Gebyar Cinta Rupiah ini sekaligus membatu pemerintah daerah setempat mempromosikan objek wisata Bulukumba agar semakin dikenal dalam dan luar negeri.

Bambang menyebutkan kegiatan ini merupakan salah satu cara Bank Indonesia mengajak masyarakat bagaimana mengelola dan memelihara sistem pembayaran dan pengelolaan uang yang aman, efisien, dan lancar sesuai dengan misi Bank Indonesia. 

“Jadi uang yang sudah kurang layak edar digantikan dengan layak melauli kegiatan yang bersifat ‘clean money policy’. Salah satu caranya yaitu dengan mekanisme yang biasa dilakukan rekan-rekan perbankan menyetor dananya ke Bank Indonesia dalam bentuk uang tidak layak edar kemudian kita ganti dengan bentuk uang layak edar,” ungkap Bambang.

Tambahnya lagi, khusus untuk tahun ini, ‘clean money policy’ secara rutin akan dilakukan, tidak hanya menyasar kepada perbankan, namun juga kepada seluruh masyarakat yang ada di provinsi sulsel khususnya di beberapa kabupaten yang menjadi tempat kas titipan Bank Indonesia Sulsel, salah satu diantaranya terdapat di Kabupaten Bulukumba. Kas Titipan merupakan salah satu layanan Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan di wilayah tertentu.

“Karena kita melihat partisipasi masyarakat dalam kebijakan untuk memperbaharui menjadi baru itu penting. Dimulai dengan memperlakukan uang, bagaimana sebuah umur uang itu bisa digunakan dalam jangka panjang,” tambahnya.

Baca Juga :  Kapolda Sulsel Resmi Berganti! Sosok Pengganti Irjen Rusdi Ternyata Satu Angkatan dengan Kapolri

Bambang menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut untuk menukarkan uangnya, karena proses ‘clean money policy’ digelar secara gratis.

“Nanti akan kita jelaskan bagaimana mekanismenya masyarakat yang ingin menukarkan uang. Semuanya tentunya dilakukan dalam rangka semua masyarakat termasuk di SulSel khususnya di Bulukumba mempunyai uang dengan kualitas yang baik Jadi kami bersama dengan bupati melihat kualitas uang yang ada disini, memang sebagian ada yang dalam kondisi tergolong lusuh dan tidak layak edar, ada juga yang terbakar dan sebagainya,” bebernya.

Selain itu, Bank Indonesia sulsel akan memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar. Khusus untuk hari ini, Bank Indonesia telah menyediakan 2,1 miliar uang tunai kepada 11 perbankan yang hadir dalam “Gebyar Cinta Rupiah” untuk ditukarkan kepada masyarakat.

Sementara itu, warga Bulukumba, Nurfa yang turut hadir dalam kegiatan ini ungkap rasa bahagianya karena Bank Indonesia menggelar kegiatan yang mempermudah masyarakat Bulukumba untuk menukarkan uangnya.

“Alhamdulillah dengan hadirnya gebyar cinta rupiah semua uang yang Tidak Layak Pakai bisa ditukarkan. Perasaan saya bahagia. Dengan adanya kegiatan ini tdk ada lagi pembelian uang dengan uang lusuh. Semoga uang yang berputar dibulukumba layak edar,” ungkapnya.

  • Ratih Sardianti Rosi

Comment