BKGN ke-10, Pepsodent Ajak Warga Makassar Dukung Gerakan “Indonesia Tersenyum”

Pemberian plakat kepada Mahasiswi FKG Unhas yang aktif dalam mengikuti kompetisi karya ilmiah dalam meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut, didampingi Dekan FKG Dr. gigi M. Ruslin (kanan), Jumat (13/9). (Alf/BERITA.NEWS)

BERITA.NEWS, Makassar – PT. Unilever Indonesia Tbk melalui brand Pepsodent berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Kandea, Makassar, Sulsel, Jumat (13/9/2019).

Merayakan 10 tahun BKGN, Pepsodent menginisiasi gerakan “Indonesia Tersenyum” dengan mengajak seluruh masyarakat Makassar menjadi pahlawan senyum guna mewujudkan  program Indonesia bebas dari gigi berlubang.

Dokter gigi Mirah Afifah selaku Division Head for Health dan Wellbeing and Professional Institution Yayasan Unilever Indonesia mengutarakan, sedikitnya 88.8 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi berlubang. Mirisnya, kondisi sangat memperhatikan usai anak-anak Indonesia di usia 5 tahun menginjak angka 92.6 persen di kasus kerusakan gigi.

“Gigi Berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia, buktinya hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskendes) menunjukkan bahwa 88.8 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi berlubang. Bahkan, permasalah ini juga dialami oleh 92.6 persen anak Indonesia yang berumur 5 tahun. Tentu ini sangat memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat mempengaruhi kondisi dan struktur gigi permanen di masa mendatang,” paparnya.

Baca Juga :  Pemkot Tetapkan 3 Desember Pemilihan Serentak 6.032 Ketua RT/RW se-Kota Makassar

Pepsodent dalam kegiatan BKGN tahun ini mengusung gerakan “Indonesia Tersenyum” sebagai bentuk sosialisasi dalam mencegah gigi berlubang.

“Melihat masalah dibutuhkannya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara konsisten. Di BKNG tahun ini, Pepsodent memulai gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ untuk membebaskan senyum keluarga Indonesia dari gigi berlubang. Dala gerakan ini, tentunya kami merangkul kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia,” lanjutnya.

Dilain sisi, Dokter Gigi M Ruslin selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin mengutarakan, kondisi gigi masyarakat Sulawesi Selatan saat ini masih memerlukan pembenahan. Baru 8.8 persen masyarakat Sulsel menyikat gigi di waktu yang tepat.

“Khusus di wilayah Sulawesi Selatan, Riskindes 2018 menunjukkan baru 8.8 masyarakat Indonesia dalam merawat menyikat gigi pada waktu yang tepat yaitu dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur. Meski terbilang rendah, namun angka ini paling tertinggi secara nasional,” ungkapnya.

Di kota pertama penyelenggaraan BKGN kali ini digelar sejak 13 hingga 15 September mendatang. Para dokter gigi berpengalaman di RSGM Kandea Kota Makassar bersama Mahasiswa FKG Unhas siap memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, edukasi menyikat gigi pada waktu yang tepat, serta anjuran untuk membiasakan berkunjung ke dokter giig setidaknya enam bulan sekali. (Alf)

Comment