BERITA.NEWS, Makassar – Pemerintah Kota Makassar lakukan persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H. Hal ini dibahas dalam Dialog Rutin Wali Kota di Cafe Iconik, Kamis (8/8/2019) pagi.
Kepala Bidang Peternakan DP2 Kota Makassar, Andi Herliyani mewakili Kadis DP2 mengakui bahwa pihaknya telah turun ke berbagai peternakan hewan kurban untuk memeriksa layak tidaknya ternak tersebut.
Usai dilakukan pemeriksaan oleh tim dari DP2, hingga saat ini tercatat 4098 populasi sapi yang telah dilakukan pemeriksaan kelayakan. Namun hanya 3.326 ekor yang mendapat kartu layak dan 795 ekor dinyatakan tidak layak. Sedangkan untuk kambing tercatat 263 yang telah dilakukan pemeriksaan, 175 ekor dinyatakan layak dan 88 dinyatakan tidak layak.
“Kenapa kami tidak memberikan kartu yang dianggap tidak layak ini karena tidak cukup umur, kemudian setelah itu ada cacat yang kami dapatkan bagian dari fisiknya, kalau dari sisi penyakit karena kami juga periksa dari sampel darah untuk mengidentifikasi apakah ada ternak tersebut yang mengandung penyakit tertentu yang bisa berbahaya bagi manusia misalnya zoonosis namun sampai saat ini belum ada temuan seperti itu,” ucap Herliyani.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh DP2 Kota Makassar ini hingga H-1 Idul Adha. Namun setelah pemotongan hewan kurban, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan ke beberapa titik pemotongan. Pemeriksaan hewan kurban setelah pemotongan dilakukan untuk mengantisipasi adanya bagian yang tidak diinginkan, seperti cacing pita. Jika terdapat beberapa bagian yang terkena hal tersebut, maka dinas DP2 merekomendasikan untuk tidak dibagikan ke masyarakat.
“Pada saat setelah pemotongan Tim kami turun lagi sampai H+2 , mereka turun ke titik-titik pemotongan dan menyebar 14 kecamatan dengan 5 tim, dan ini lebih banyak lagi yang akan kita kunjungi karena titik-titik pemotongan itu banyak, jadi kami memperkecil lagi tim kami untuk menjangkau lebih banyak lagi wilayah yang akan kami periksa,” bebernya.
Herliyani juga menegaskan agar masyarakat yang ingin membeli hewan kurban untuk melihat lebih jeli beberapa ternak yang memang telah tercatat sebagai peternakan yang layak.
Tidak hanya itu, Pemkot Makassar juga menghimbau beberapa titik pemotongan hewan kurban untuk tidak menggunakan kemasana sekali pakai, hal itu dapat mencemari lingkungan.
“Memang selama ini panitia masjid menyiapkan kantong dan pada umumnya menggunakan kantong plastik yang berwarna apa lagi yang berwarna hitam yang dapat menyebabkan kontaminasi dengan daging, nah kami himbau sesuai dengan edaran Walikota yang telah disebar untuk tidak menggunakan wadah yang satu kali pakai karena terkait dengan pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Dirut Operasional Rumah Potong Hewan (RPH) kota makassar, Ahmad Susanto menyatakan kesiapannya menjelang Hari Idul Adha.
“Tentu kita memperhatikan layanan kebersihan, pengelolaan limbah kemudian syariat pemotongannya dan sebagainya. Kita tingkatkan pelayanan Karena kita agak signifikan kebutuhan masyarakat terhadap ternak. Yang penting mutu standar itu tetap kita jaga,” ucap Ahmad.
Ahmad mengakui bahwa RPH Kota Makassar telah memiliki Sertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bisa dipercayakan untuk menangani hal tersebut.
“Sertifikasi kita ada, artinya kan MUI mengakui kita layak untuk sertifikat , saya kira masyarakat tidak perlu khawatir pertanyaannya adalah kalau tidak dari RPH dari mana yang menjamin karena di RPH kita menjamin standarnya,” pungkasnya.
- Ratih Sardianti Rosi
Comment