BERITA.NEWS – Kasus virus cacar monyet yang ditemukan di Singapura, turut memberi dampak rasa kejut kepada warga Indonesia.
Sejumlah pemerintah provinsi di Indonesia telah melakukan langkah-langkah antisipatif agar WNA yang datang tidak membawa virus cacar monyet.
Bandara udara, menjadi salah satu lokasi yang dikhawatirkan tempat menularnya virus cacar monyet yang dibawa oleh wisatawan manca negara.
Lantas apa itu cacar monyet yang beberapa hari terakhir mengejutkan warga Indonesia. Berikut lima fakta dari penyakit tersebut:
1.Virus Langka
Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), cacar monyet adalah penyakit zoonosi yang langka. Dalam dunia medis, virus ini disebut Monkeypox mirip dengan cacar manusia.
Virus ini pertama kali ditemukan di daerah pedalaman atau terpencil di Afrika Tengah dan Barat. Khususnya di daerah yang dekat dengan hutan hujan tropis.
2. Ditemukan Sejak Tahun 1968
Menurut WHO, wabah virus cacar monyet pertama kali diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo (kemudian dikenal sebagai Zaire) di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968.
Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan di pedesaan, daerah hutan hujan di Lembah Kongo dan Afrika barat, di mana daerah tersebut dianggap endemik Monkeypox.
Pada musim semi 2003, kasus-kasus Monkeypox dikonfirmasi ditemukan di Amerika Serikat, yang menandai kejadian pertama yang dilaporkan dari penyakit di luar benua Afrika.
3. Tak Ada Vaksin Khusus
Tidak ada perawatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk mencegah penularan virus cacar monyet.
Awalnya, para medis di berbagai belahan dunia hanya menggunakan vaksin cacar biasa yang dianggap sangat efektif dalam mencegah monkeypox.
Monkeypox adalah anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Saat mewabah pertama kali, virus ini menyebar secara sporadis.
4. Ruam Kulit Pertama di Wajah
Gejala cacar monyet dapat diawali dengan demam, sakit kepala berat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yang intens (kekurangan energi).
Menurut WHO, 95 persen kasus cacar monyet memicu benjolan merah atau ruam kulit pertama kali pada bagian wajah. Kemudian ruam kulit juga terjadi di telapak tangan dan kaki (75 persen kasus).
Beberapa pasien mengalami limfadenopati parah (pembengkakan kelenjar getah bening) sebelum munculnya ruam, yang merupakan ciri khas dari monkeypox dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya.
5. Menular dari Hewan ke Manusia
Cacar monyet sebagian besar ditularkan kepada orang-orang dari berbagai binatang liar dan primata, tetapi juga tersebar secara tidak langsung dan terbatas melalui penularan dari manusia ke manusia.
Penularan sekunder, atau dari manusia ke manusia, dapat terjadi akibat kontak secara dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi atau benda yang oleh cairan pasien atau bahan lesi.
Penularan cacar monyet terjadi terutama melalui tetesan partikel pernapasan yang biasanya membutuhkan kontak tatap muka yang lama. Jika ada di antara Anda terserang virus ini, maka orang di rumah Anda yang paling berisiko terinfeksi.
Comment