Kemenag Sulsel ‘Kecewa’ Penuhi Undangan Baca Doa 17 Agustus di Rujab Gubernur

Perwakilan Kanwil Kemenag Sulsel hadir Kabag TU Ali Yafid yang menunggu 1 jam untuk Bacakan Doa Seragam di Upacara Kemerdekaan di Rujab Gubernur, namun diganti jelang acara dimulai (dok)

BERITA.NEWS,Makassar– Upacara 17 Agustus Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur terlihat sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, rangkaian upacara kemerdekaan RI bersama Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Forkopimda yang harusnya tertata sesuai keprotokoleran dan undangan, sedikit tercoreng.

Hal itu, terlihat saat sesi pembacaan doa upacara Kemerdekaan, mestinya yang naik mimbar membacakan adalah perwakilan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenang).

Padahal perwakilan Kanwil Kemenag sudah hadir memenuhi undangan Panitia Peringatan Upacara Kemerdekaan di Rujab Gubernur. Namun tiba-tiba diganti jelang acara dimulai.

Kepala Bagian (Kabag) TU Ali Yafid mewakili Kanwil Kemeng bahkan sudah menunggu 1 jam lamanya.

Isi undangan resmi yang beredar pun jelas dalam point pembacaan doa dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel.

Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sulsel Mawardy Siraj mengatakan Kankanwil yang tidak bisa hadir telah meminta ada utusan yang datang mewakili membacakan doa.

Baca Juga :  Aliyah Mustika Ajak ASITA Sulsel Dukung Makassar Creative Hub

“Kalau upacara kenegaraan harus dari dulu begitu dari Kemenag biasanya seperti itu tata protokol. Setahu saya ada undangan ke kantor kanwil untuk permohonan doa,” ucapnya.

Mawardi menekankan pihaknya sudah memenuhi undangan Pemprov Sulsel, mestinya ada keprotokoleran, apalagi doa ini merupakan teks seragam dari Kementerian Agama RI khsusus di Hari Kemerdekaan.

“Kalau ada kejadian begitu kita mau katakan kecewa mungkin ia juga mau bagaimana lagi itu acara Pemprov intinya kita ikuti undangan nya

Kalau ada kejadian begitu kemudian tanpa ada pemberitahuan tiba-tiba kalau saya pribadi saya kecewa dengan kejadian itu karena ini soal hubungan antar lembaga,” pungkasnya.

Ia menyayangkan hal seperti di terjadi, mestinya lebih mengutamakan menjaga hubungan baik antar lembaga.

Tim berita.news juga sudah meminta konfirmasi dengan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Andi Ihsan yang membawa bagian protokol, namun belum ada tanggapan.

Comment