Mahasiswa UMI Gelar Aksi Damai, Tuntut Pelaku Kekerasan Terhadap Dosen Perempuan Dicopot

Aksi damai Aliansi Mahasiswa Ilmu Komunikasi di depan Rektorat UMI. ()

BERITA.NEWS, Makassar – Aliansi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar aksi damai terkait kasus pemukulan oleh seorang oknum dosen Fakutlas Sastra kepada Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMI, Dr. Hadawiah.

Aksi tersebut digelar di gedung Menara UMI, Senin (1/3/2021) pukul 15.44 WITA. Kemudian dilanjutkan dengan menutup sebagai Jalan Urip Sumoharjo.

Dalam aksi tersebut, Koordinator Aksi Harry mengatakan bahwa pihak kampus UMI harus melihat secara obyektif kekerasan terhadap perempuan. Sebab, tindakan yang dilakukan tersebut sangat merusak citra kampus UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah.

“Kami mengutuk keras tindak kekerasan terhadap perempuan. Karena pemukulan tersebut sangat mencederai kampus UMI yang menjunjung tinggi nilai beramal amalia dan berahlakul karimah,” kata Harry.

Olehnya itu, kata Harry, Aliansi Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI meminta agar kasus kekerasan terhadap dosen Ilmu Komunikasi pada 22 Februari lalu segera dituntaskan.

“Kami meminta agar kampus jangan melindungi pelaku dan mewujudkan demokrasi kampus. Kami juga mendesak agar kampus mencopot dosen arogan dari jabatannya,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMI, Nasrullah yang menemui massa aksi mengatakan, pihak rektoran sudah memproses kasus tersebut. Rencanya, hasil Sidang Etik yang sudah dilalukan beberapa hari terakhir akan diumumkan besok.

“Pimpinan universitas sudah melakukan proses, dan alhamdulillah InsyaAllah besok itu kepastian hukumnya,” kata Nasrullah yang didampingi Wakil Dekan III Fakultas Sastra UMI, Abdul Majid.

Nasrullah memastikan, siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai perbuatannya.

“Yang jelas siapun yang melanggar di UMI akan dikenakan sanksi, tuntutan adik-adik ini sudah kita lakukan. Kami dari universitas sangat memahami dan mengerti apa yang jadi tuntutan adik-adik,” bebernya.

– Andi Khaerul

Comment