BERITA.NEWS, Jakarta – Masih ingat dengan Irjen Pol (Purn) Umar Septono yang pernah menjabat Kapolda Sulawesi Selatan? Setelah pensiun, mantan Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri yang dikenal rendah hati dan sederhana ini memilih menjadi seorang petani.
Ya, ternyata jabatan dan pangkat bukanlah segalanya. Kerendahan hati serta kesederhanaan menjadi kunci utama untuk mendapatkan kedamaian hidup. Inilah yang dibuktikan oleh Irjen Pol (Purn) Umar Septono.
Pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, pada 13 September 1962 ini bukan sosok sembarangan. Jabatan mentereng pernah ia duduki. Umar pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan pada 2017-2019 dan Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri.
Umar juga pernah menjadi Kapolrestabes Padang, Kapolda NTB, dan Wairwasum Polri, serta sederet jabatan penting di lingkup Polri.
Berbagai pendidikan di kepolisian telah dijalani Umar Septono. Dia pernah mengenyam pendidikan di Akabri (1985) hingga Lemhanas 47 (2012). Dia juga dikenal berpengalaman dalam bidang lantas.
Kendati begitu, ia tetap rendah hati dan senang membantu sesama.
Rendah Hati
Selama masih aktif di Kepolisian, Umar dikenal rendah hati. Saat masih menjabat sebagai Kakor Sabhara Baharkam Polri, Irjen Umar sempat mendapat musibah mobilnya ditabrak oleh seorang dosen di Tol Cipali, 21 Juni 2017 lalu.
Namun, Umar tidak marah. Dia malah rendah hati dan memerintahkan ajudan mencari alamat penabrak bernama Suyatim itu.
Umar melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Polisi Satwa di Kelapa Dua Depok. Usai salat Dzuhur, Umar menuju kediaman Suyatim di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang. Dia didampingi sang ajudan.
Umar datang bukan untuk marah-marah. Apalagi minta ganti rugi. Pertemuan berlangsung hangat dengan diselingi canda tawa. Puncaknya ketika Suyatim meminta maaf langsung kepada Umar.
Panggul Beras Demi Seorang Nenek
Selepas menjabat Kakor Sabhara Baharkam Polri, Umar kemudian diangkat menjadi Kapolda Sulawesi Selatan.
Selama menjabat sebagai Kapolda Sulsel, Umar memiliki agenda khusus untuk selalu bersilaturahmi dengan masyarakat kalangan bawah.
Pada Agustus 2018 lalu, Irjen Umar bersama jajarannya terlihat bersilaturahmi mengunjungi rumah seorang lansia yang ada di Sulsel.
Tanpa malu-malu, dia bahkan membawa sendiri dua karung beras seberat 50 kilogram, menuju ke kediaman lansia yang akan ia kunjungi. Karung itu dipanggul sendiri.
Sesampainya di rumah tersebut, Umar langsung memberikan beras yang dibawa olehnya. Ia juga memberikan salam, dengan mencium tangan seorang nenek yang ada di rumah tersebut.
Pensiun dan Pilih Bertani
Selepas menjabat Kapolda Sulsel, berbagai jabatan masih sempat didudukinya hingga akhirnya pensiun.
Sikapnya yang teduh mengantarkannya untuk tetap hidup sederhana. Usai pensiun, ia memilih untuk bekerja sebagai petani.
Sosok Purnawirawan Polri yang satu ini seolah mampu menyihir publik dengan kesederhanaan dan rendah hatinya. Rampung menjabat sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri pada Agustus 2020 lalu, kini Umar banting setir dan memutuskan untuk bertani di kampung halaman.
“Selamat pagi. Dunia panggung sandiwara, hidup di dunia hanya sendau gurau, kita hanya menjalani. Saya lahir dari desa dari petani, menjadi polisi, menjadi Jenderal, menjadi Kapolda, sekarang sudah pensiun. Kembali lagi menjadi petani lagi. Jadi hidup hanya menjalani saja, syukuri dan jalani,” ujarnya seperti yang dilansir dari kanal YouTube budi bb.
Sebagai petani, Umar tak segan untuk mengenakan pakaian sederhana saat hendak bertani. Berbekal sepeda berwarna hitam, ia mantap melaju dengan mengenakan celana pendek, topi caping khas petani, serta sandal jepit.
“Semangat untuk petani, hidup petani,” katanya.
- MAULANA KARIM
Comment