BERITA.NEWS, Makassar – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel launching aplikasi deteksi bencana karya siswa SMK 3 Kabupaten Gowa di pelataran Gong Andalan SMK. Jalan Ujung Pandang, Makassar. Senin (27/5/2019).
Kepala Disdik Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan aplikasi bencana tersebut bisa mendeteksi jika sewaktu-waktu ada potensi tsunami atau gelombang tinggi di lautan.
None (sapaan akrab kadisdik) menyebut melalui alat yang ditempatkan di laut itu terkoneksi dengan Gong Andalan, sehingga mengeluarkan bunyi dentuman ketika terjadi bencana.
“Ada receiver penerima, ketika ada bencana gong ini akan berbunyi. Ini juga akan receiver ke beberapa sekolah, ketika terjadi kenaikan gelombang laut,” ucapnya.
Lebih jauh None menjelaskan, dalam aplikasi tersebut juga telah di lengkapi dengan akses jalan yang bisa mendeteksi kemacetan, jadi sangat membatu bagi pemegang aplikasi.
“Kemampuan kalau ada bencana. Saat listrik mati ada power bank di aplikasi itu jadi bisa tahan dua hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK 3 Kabupaten Gowa, Karnedy Bolong menjelaskan cara kerja alat pendeteksi tsunami itu, sama halnya dengan alat pendeteksi tsunami yang ada sebelumnya, alat ini juga dipasang di laut.
“Cuma kalau alat ini, itu yang terdeteksi adalah tekanan atau suhu udara, alat ini sudah berfungsi. Jadi sebelum tinggi air terdeteksi, suhunya saja itu sudah mengirimkan penanda tinggi air,” kata Karnedy.
Selanjutnya, sinyal yang dikirim dari alat yang ada di tengah laut itu, akan diterima oleh penerima sinyal (receiver) yang ada di gong raksasa andalan, di samping Benteng Rotterdam.
“Dari sini akan mengeluarkan bunyi gong yang bisa langsung didengar masyarakat,” pungkasnya.
KH
Comment