BERITA.NEWS,Makassar- Bank Indonesia (BI) mencatat persentase inflasi di Sulsel alami peningkatan secara month to month (mtm) dari Juni 0,29 persen ke Juli 0,61 persen.
Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan inflasi year to date telah betada di atas target indikatif dalam 4 bulan terakhir.
“Inflasi di Sulsel secara yoy masih oke. Tapi secara mtm itu tidak. Maret april dan Juni masih Merah. Ytd nya masih Merah,” ucapnya.
BI Sulsel mencatat seluruh Kabupaten dan Kota İndeks Harga Konsumen (IHK) telah melewati target inflasi ytd per Juli 2025.
“Inflasi tahun kalender (ytd) Kota Parepare merupakan yang tertinggi. Secara MTM bulanan Kota Palopo tertinggi. Oleh nya itu diperlukan pengendalian stabilitas inflasi Pangan melalui operasi pasar,” jelas Rizki.
Adapun data perkembangan inflasi spasial kota IHK di Sulsel per Juli 2025 terdapat 8 Kabupaten dan Kota masih zona Merah.
“Yang masih merah secara mtm itu Sidrap, Wajo, Kota Parepare, Makassar, Palopo , Luwu Timur, Bone dan bulukumba, selebihnya menurun di banding bulan sebelumnya,” sebutnya.
Per Agustus 2025, komoditas di Sulsel yang mengalami kenaikan harga dibanding Juli yakni Beras, Daging Ayam dan Bawang Merah.
Meski begitu, Rizki mengatakan Sulsel harus tetap optimis perkembangan ekonomi ke depan. PDRB dan Inflasi di prakirakan tetap stabil hingga akhir tahun.
“PDRB Sulsel kami prakirakan tumbuh stabil dibanding tahun sebelumnya dalam rentang 4,7 sampai 5,5 persen. Inflasi terjaga dalam rentang 2,5 +_ 1 persen,” pungkasnya.


Comment