BERITA.NEWS, Parepare — Senja mulai turun perlahan di ufuk barat, langit kota Parepare berubah jingga keemasan, dan angin laut bertiup lembut menyapa wajah-wajah pengunjung yang memadati Anjungan Cempae.
Pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan menjadi magnet tersendiri bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Namun di balik keindahan itu, tersimpan keluhan dan harapan yang mencuat dari para pengunjung.
Anjungan Cempae yang berada di pesisir Parepare kini makin ramai dikunjungi. Baik untuk sekadar bersantai, berjalan-jalan sore, hingga membawa anak-anak bermain di arena yang tersedia.
Tak hanya warga sekitar Ajatappareng, anjungan ini bahkan mulai menarik perhatian wisatawan dari luar pulau Sulawesi.
Salah satu wisatawan asal Pati, Jawa Tengah, Hani, yang tengah berkunjung bersama keluarganya, mengungkapkan kekagumannya sekaligus kekhawatirannya.
“Anjungan ini sangat bagus yah, tapi kok terlihat sangat semrawut sekali. Permainan yang ada di tempat ini dapat membahayakan pengunjung yang tengah bersantai,” ucapnya saat ditemui di lokasi.
Ia menunjuk beberapa bagian anjungan yang tampak tak terawat. “Seperti ini (besi pegangan), sudah berkarat. Seperti tidak terurus saja, padahal tempat ini bagus banget untuk melihat matahari terbenam. Bagaimana sih, pengelolaan tempat ini?” tambah Hani dengan nada prihatin.
Keluhan serupa juga datang dari pengunjung lainnya. Mereka menyoroti kondisi fasilitas umum, tatanan area permainan, hingga kesan kumuh yang timbul karena penataan pedagang yang terkesan asal-asalan.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Destinasi dan Kerjasama Industri Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Kota Parepare, Andi Fatahuddin, memberikan penjelasan. Ia menyebut bahwa pengelolaan Anjungan Cempae tidak sepenuhnya berada di bawah DKOP.
“Terkait pengelolaan di Anjungan Cempae, terdapat beberapa SKPD yang membawahi. Untuk DKOP sendiri, hanya mengelola WC umum, perizinan pemakaian tempat, dan pemungutan retribusi yang ada di anjungan,” jelas Andi Fatahuddin, Selasa (15/04/2025).
Meski begitu, pihaknya mengaku rutin melakukan edukasi kepada para pedagang dan pengelola permainan agar tercipta penataan yang lebih rapi dan aman.
“Tiap tahunnya kami melakukan edukasi terhadap pedagang dan pengelola permainan yang ada di sana untuk dilakukan penataan, sehingga tidak terlihat kesan yang semrawut,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengelola permainan kini dibatasi. “Setiap pengelola permainan hanya diperbolehkan mengelola maksimal lima jenis mainan. Tujuannya agar tidak terlihat semrawut dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kepada pengunjung yang ada di sana,” tambahnya.
Anjungan Cempae memang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Parepare.
Keindahan panorama laut, aksesibilitas yang mudah, serta lokasinya yang strategis menjadikannya daya tarik yang kuat. Namun, tanpa pengelolaan yang terkoordinasi dan perawatan yang konsisten, pesona itu bisa memudar.
Kini, harapan besar tertuju pada kolaborasi antar instansi terkait agar Anjungan Cempae tak hanya jadi tujuan favorit, tetapi juga kebanggaan yang terawat dengan baik layaknya permata yang bersinar terang di pesisir barat Sulawesi Selatan.
Comment