Ekonomi Sulsel Drop di TW II, Kontraksi Produksi Pertanian Beri Dampak Besar

BERITA.NEWS,Makassar- Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan merilis update perkembangan ekonomi hingga data triwulan (TW) ke II yang mengalami perlambatan.

Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan perlambatan ini dipengaruhi kontraksi pada sektor Pertanian, Transportasi dan Pergudangan (Transgud).

“Pertumbuhan Ekonomi triwulan II justru melambat ini sudah kami perkirakan beberapa indikator mengarah kesana secara rangkin PDRB kita di 22 nasional,” ucapnya.

Rizki mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulsel TW II sebesar 4,94 persen turun dibanding pada TW I 2025 yakni 5,78 persen

“Sulsel dibawah 5 persen itu gambar merah. Triwulan I 5,78 itu drop ke 4,94 persen. Apa saja yang drop itu terutama pertanian karena normalisasi panen di Maret dan april sehingga produksi terkontraksi. Transportasi dan gudang turun,” sebutnya.

Baca Juga :  BI Sulsel Lewat AMBF X SSIF Promosikan Produk UMKM ke 30 Buyer Internasional

Pendukung Ekonomi Sulsel pada sisi Lapangan Usaha (LU) utama yang pertanian sebesar 3,36 persen (yoy) pada TW II 2025, melambat dibanding triwulan I 15,73 persen memberikan dampak besar.

“Ini sejalan dengan normalisasi periode panen yang kembali ke Maret – April menyebabkan produksi padi kontraksi sebesar 6,27 persen yoy,” jelasnya.

Sedangkan pada LU Transgud pada TW I 2025 sebesar 5,09 persen merosot di TW II diangka 4,13 persen.

“LU Perdagangan, Industri Pengolahan, Konstruksi dan Pertambangan memberikan andil pertumbuhan ekonomi di triwulan ke II,” ungkap Rizki.

“Ekonomi Sulsel di tahun ini agak melandai, Inflasi kami berusaha masih dalam target,” tegas Rizki Ernadi Wimanda kepada awak media.

Comment