Donor Darah Warnai Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 di Lapas Parepare

donor-darah

Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Melakukan Donor Darah. (Foto: Ist/ Humas)

BERITA.NEWS, Parepare – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare bersama Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS) menggelar kegiatan donor darah, Sabtu (19/04/2025).

Kegiatan yang berlangsung di lingkungan Lapas ini diikuti oleh seluruh petugas Pemasyarakatan dan Imigrasi dari berbagai satuan kerja serta masyarakat sekitar.

Kegiatan kemanusiaan ini turut melibatkan Bapas Kelas I Makassar (Pos Bapas Parepare), Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, PIPAS Cabang Lapas Parepare, dan mendapat dukungan penuh dari Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Parepare.

Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, menyampaikan bahwa donor darah merupakan bentuk nyata kontribusi dan kepedulian jajaran Pemasyarakatan terhadap masyarakat, sejalan dengan tema HBP tahun ini: “Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat.”

“Momentum HBP Ke-61 ini tidak hanya sebagai refleksi perjalanan institusi, tetapi juga wujud nyata dari solidaritas sosial. Donor darah ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mendukung rasa kemanusiaan,” jelas Totok.

Kepala UDD PMI Parepare, dr. Linda Iriani Raflus, dalam sambutannya menekankan pentingnya donor darah sebagai bagian dari upaya preventif terhadap berbagai penyakit dan kebutuhan medis yang mendesak. Ia juga mengapresiasi konsistensi Lapas Parepare yang rutin melakukan donor darah setiap dua bulan.

Baca Juga :  Wali Kota Parepare Tunjukkan Empati, Melayat ke Rumah Duka Mertua Bupati Sidrap

Apresiasi juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulsel, Rudy Fernando Sianturi. Ia menilai kegiatan ini mencerminkan semangat sinergi dan kepedulian sosial jajaran Pemasyarakatan terhadap masyarakat.

Sementara itu, Ketua Panitia HBP Ke-61, Abdullah, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata kontribusi sosial Pemasyarakatan di luar tugas utama mereka.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa jajaran Pemasyarakatan tidak hanya berperan dalam pembinaan dan keamanan WBP, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Abdullah.

Sebelum mendonorkan darah, para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan yang mencakup berat badan, kadar hemoglobin (Hb), tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, serta wawancara terkait riwayat kesehatan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelayakan pendonor serta keamanan selama proses donor berlangsung.

Comment