Khataman Al-Qur’an di Lapas Parepare: Momen Khidmat di Penghujung Ramadan 1446 H

lapas-parepare

Khatam Al-Qur'an Warga Binaan Lapas Parepare di Penghujung Ramadan. (Foto: Ist/ Humas)

BERITA.NEWS, Parepare – Di malam penghujung bulan suci Ramadan 1446 H, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare bersama dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengadakan Khataman Al-Qur’an.

Acara ini berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Parepare sebagai tanda selesainya pembacaan 30 juz Al-Qur’an selama bulan Ramadan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang dilaksanakan setelah Salat Tarawih berjamaah. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, beserta petugas dan para santri (WBP).

Suasana yang sederhana namun penuh khidmat ini mengedepankan pembinaan humanis dan penerapan komunikasi budaya 3S (Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge), sebuah filsafat masyarakat Bugis yang bermakna saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengingatkan.

Apresiasi dan Harapan Kepala Lapas

Totok Budiyanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas dan WBP atas ketekunan serta kedisiplinan mereka dalam membaca Al-Qur’an hingga mampu menyelesaikan target program One Day One Juz (ODOJ) tepat pada malam ke-30 Ramadan 1446 H.

“Saya sangat mengapresiasi usaha semua pihak yang terlibat. Khataman ini bukan sekadar penyelesaian pembacaan Al-Qur’an, tetapi juga menjadi wujud pembinaan spiritual bagi warga binaan,” ujar Totok.

Ia juga mengajak seluruh petugas dan WBP untuk melanjutkan kebiasaan membaca Al-Qur’an meskipun Ramadan telah berakhir.

Baca Juga :  Wali Kota Parepare Lepas Lomba Takbir Keliling, Ribuan Warga Antusias

“Amalan baik ini semoga bisa terus berlanjut, bahkan hingga mencapai sekali atau dua kali khatam setelah bulan suci ini berakhir. Ini adalah bentuk ibadah yang bisa memperkuat iman dan menuntun ke jalan yang lebih baik,” tambahnya.

Pembinaan Spiritual bagi WBP

Totok menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan bagi WBP dalam menjalani masa pidana mereka.

“Di balik tembok penjara, mereka masih memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga niat yang tulus dan ikhlas ini mendapatkan ridho-Nya serta mampu menjadi kebiasaan yang terus berlanjut, baik selama di Lapas maupun setelah bebas nanti,” katanya.

Ia juga memastikan bahwa selama menjalani masa pidana, WBP diberikan ruang, tempat, dan waktu yang cukup untuk melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pembinaan spiritual mereka agar setelah keluar dari Lapas, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan khataman Al-Qur’an ini, diharapkan WBP dapat meraih ketenangan batin dan membangun kesadaran spiritual yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan semangat baru dan nilai-nilai kebaikan yang lebih kokoh.

Comment