Lapas Parepare Tutup Pesantren Kilat Ramadhan, Warga Binaan Dapat Pembinaan Keagamaan

lapas-parepare

Kalapas Parepare Menyerahkan Sertifikat Pesantren Kilat bagi Warga Binaan. (Foto: Ist/ Humas)

BERITA.NEWS, Parepare – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare sukses menyelenggarakan program pesantren kilat Ramadhan 1446 H selama satu bulan penuh, mulai 27 Februari hingga 27 Maret 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan mengusung tema “Membentuk Karakter Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berakhlakul Karimah”.

Pesantren kilat ini berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Parepare dan resmi ditutup oleh Kepala Lapas Parepare, Totok Budianto.

Hadir dalam acara penutupan antara lain Penyuluh Agama Islam yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Ustadz Sabuddin, serta pejabat struktural dan fungsional lainnya di Lapas Parepare.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (BIMNADIK) sekaligus penanggung jawab kegiatan, Muchamad Zaenal Fanani, menjelaskan bahwa materi yang diajarkan selama pesantren kilat meliputi pembelajaran membaca Al-Qur’an, praktik wudhu, tata cara memandikan dan merawat jenazah, praktik shalat, tayamum, adzan, hafalan surat-surat pendek serta ayat-ayat pilihan, doa-doa harian, mendengarkan ceramah, hingga diskusi keislaman.

Baca Juga :  Wali Kota Parepare Tasming Hamid Tunjukkan Kepedulian dengan Melayat Warga Usai Idul Fitri

“Selama mengikuti pesantren kilat, para peserta mendapatkan pemahaman keislaman yang lebih mendalam. Sebagai bukti partisipasi, mereka mendapatkan penilaian khusus serta sertifikat pada akhir kegiatan,” ungkap Zaenal, Kamis (27/03/2025).

Kepala Lapas Parepare, Totok Budianto, mengapresiasi peran Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare beserta Tim Penyuluh Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan bimbingan keagamaan secara tulus dan ikhlas kepada WBP.

Sementara itu, Ustadz Sabuddin menegaskan bahwa menuntut ilmu agama tidak boleh terhenti dalam keadaan apa pun, termasuk bagi warga binaan. Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut agar ilmu agama tetap hidup dalam kehidupan mereka.

“Sebesar apa pun kesalahan yang pernah dilakukan, rahmat dan ampunan Allah SWT selalu lebih besar bagi hamba-Nya yang ingin bertaubat,” tutup Ustadz Sabuddin.

Dengan adanya program ini, diharapkan warga binaan dapat memperoleh bekal spiritual yang lebih baik dan mampu mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan mereka setelah bebas nanti.

Comment