Lapas Parepare Perkuat Pembinaan Spiritual bagi WBP Perempuan

lapas-parepare

WBP Perempuan Ikuti Program Bimbingan Keagamaan di Lapas Parepare. (Foto: Ist/ Humas)

Parepare, BERITA.NEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare terus berupaya memberikan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program bimbingan keagamaan.

Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah bimbingan agama Islam bagi WBP perempuan, yang diberikan secara gratis setiap hari Sabtu.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Al Wahdah Islamiyah Kota Parepare dan dibimbing langsung oleh Ustadzah Mulyani Nurdin.

Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta kesadaran beragama bagi para warga binaan.

Ia menegaskan bahwa pembinaan kerohanian ini menjadi bekal penting bagi mereka dalam menjalani kehidupan setelah menyelesaikan masa pidana.

“Kegiatan ini merupakan upaya membina mental dan spiritual warga binaan agar mereka lebih mendekatkan diri kepada Tuhan serta memperbaiki diri selama menjalani masa hukumannya,” ujar Totok pada Minggu (16/02/2025).

Lebih lanjut, Totok menegaskan bahwa program ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, khususnya terkait pembinaan mental dan kerohanian WBP.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari tindak lanjut 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan, khususnya poin keempat yang menekankan peningkatan ibadah bagi seluruh pegawai dan warga binaan dari berbagai agama.

Dalam pelaksanaannya, bimbingan keagamaan ini menggunakan Metode Dirosa, sebuah metode pembelajaran membaca Al-Qur’an untuk orang dewasa yang dikembangkan oleh Wahdah Islamiyah.

Baca Juga :  Tasming Hamid Resmi Dilantik, Ajak Seluruh Pihak Bersinergi Membangun Parepare

Ustadzah Mulyani Nurdin menjelaskan bahwa materi yang diajarkan meliputi dasar-dasar keislaman dan hafalan doa sehari-hari yang ringan, sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

“Metode Dirosa ini dirancang agar lebih mudah dipahami oleh peserta, terutama bagi mereka yang masih terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Nur Alim Syah, menambahkan bahwa tujuan dari metode ini adalah:

  1. Membantu peserta membaca Al-Qur’an dengan baik, lancar, dan benar.
  2. Memberikan pengetahuan dasar-dasar keislaman.
  3. Membantu peserta yang belum bisa membaca Al-Qur’an atau masih terbata-bata.
  4. Memperbaiki bacaan peserta yang sudah lancar tetapi masih memiliki kesalahan.

Program bimbingan keagamaan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pihak Lapas Parepare. Totok Budiyanto menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung peningkatan kualitas keagamaan bagi warga binaan.

Ia berharap, dengan adanya pembinaan ini, para WBP dapat lebih siap menjalani kehidupan sosial yang lebih baik setelah bebas.

Dengan adanya bimbingan keagamaan ini, diharapkan WBP perempuan di Lapas Parepare tidak hanya mendapatkan pembinaan hukum, tetapi juga memiliki pondasi spiritual yang lebih kuat untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Comment