Bulukumba, BERITA.NEWS – Gelombang tinggi kembali melanda perairan Bira, Bulukumba hingga ke perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dan Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (6/2/2025).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter, dengan kecepatan angin yang cukup ekstrem, yaitu 40 knot per jam.
Kondisi ini dinilai berbahaya bagi pelayaran, terutama bagi kapal feri yang melintas di jalur tersebut.
Pelayaran Dihentikan Sementara
General Manager Usaha dan Teknik ASDP, La Kadaha, dalam keterangannya kepada wartawan di Bulukumba, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang ekstrem ini tidak aman untuk dilalui kapal feri.
“Ketinggian gelombang di perairan mencapai 2 meter hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 40 knot,” ujarnya.
Akibatnya, pihak ASDP mengimbau calon penumpang KMP Takabonerate tujuan Kepulauan Selayar agar menunda perjalanan hingga kondisi cuaca kembali normal. Pelayaran hanya akan dibuka kembali jika situasi memungkinkan.
Sementara itu, Komandan Pos Pelabuhan Bira, Andi Abidin, juga mengonfirmasi bahwa pelayaran Trip ke-3 KMP Takabonerate dari Pelabuhan Pamatata Selayar ke Pelabuhan Bira, Bulukumba, turut dihentikan sementara.
“Siang ini, trip ke-3 KMP Takabonerate terpaksa dihentikan sementara karena kondisi gelombang yang mencapai lebih dari 3 meter serta kecepatan angin lebih dari 40 knot per jam,” jelasnya.
Calon Penumpang Diminta Bersabar
Dampak dari penundaan pelayaran ini, sejumlah calon penumpang yang telah tiba di Pelabuhan Bira memilih kembali ke rumah masing-masing, sementara sebagian lainnya masih bertahan di sekitar pelabuhan menunggu cuaca membaik.
“Jumlah kendaraan dan penumpang yang ingin berlayar tidak terlalu banyak. Tadi pagi ada tujuh unit mobil yang akan menyeberang, tetapi mereka telah kembali karena pelayaran ditunda,” tambah Andi Abidin.
Selain di laut, angin kencang juga cukup terasa di wilayah daratan Kabupaten Bulukumba.
Wilayah Perairan Ekstrem, Kapal Tenggelam dalam Setahun Terakhir
Perairan Bira Bulukumba-Pamatata dan Kepulauan Selayar memang dikenal sebagai salah satu wilayah ekstrem.
Dalam satu tahun terakhir, beberapa kapal nelayan dan kapal pengangkut barang mengalami kecelakaan dan tenggelam akibat gelombang tinggi serta angin kencang.
Pihak berwenang mengimbau para nelayan dan pengguna jasa transportasi laut untuk selalu memperhatikan peringatan BMKG sebelum melaut demi keselamatan bersama.
Pelayaran di wilayah ini akan kembali dibuka setelah cuaca dinyatakan aman oleh otoritas terkait.
Comment