BERITA.NEWS,Makassar- Universitas Patria Artha (UPA) Makassar telah membangun kerjasama kolaborasi bersama 24 Kampus Luar Negeri di Negara Taiwan.
Kerjasama ini merupakan beasiswa program INTENSE langsung dari Kementrian Pendidikan Taiwan (MOE) untuk Mahasiswa Indonesia, termasuk UPA yang menjalin kolaborasi tersebut.
Hal ini disampaikan langsung Direktur International Talent Circulation Base (INTACT Base) Taiwan-Indonesia, Andre So saat seminar Career Development Life and Study ini Taiwan kepada para Mahasiswa UPA Makassar. Jumat (11/10/2024).
Andre SO, menjelaskan bahwa pada Maret 2024, UPA menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 24 kampus di Taiwan, memungkinkan mahasiswa mendapat pengalaman baru kuliah di luar negeri, lulus bisa dapat 2 Ijazah Indonesia dan Taiwan.
“Mahasiswa UPA bisa kuliah dua tahun di UPA dan dua tahun di Taiwan, dengan biaya sekolah dan administrasi sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Taiwan,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa yang mengikuti program ini juga akan mendapatkan biaya hidup Rp 5 juta per bulan selama kuliah di Taiwan.
Andre mengatakan program ini khusus untuk dirancang untuk mahasiswa program studi yang tercatat di Studi Ilmu Teknik atau Vokasi yang ada di UPA.
“Mereka akan kuliah 4 semester di UPA dan 4 semester di Taiwan, dan mendapatkan dua ijazah. Mereka hanya perlu membayar SPP di UPA,” ujarnya.
Para Mahasiswa yang telah lulus nantinya akan langsung di rekrut oleh perusahaan sesuai jurusan yang ia ambil saat kuliah, baik itu S1, S2 dan S3. Apalagi gaji UMR Taiwan cukup besar Rp 20 juta perbulan.
“Mereka tidak perlu melamar kerja karena kampus, pemerintah, dan industri sudah menyiapkan pekerjaan bagi mereka,” jelas Andre.
Meski begitu, syarat program ini adalah Mahasiswa UPA semester 4 dengan perolehan TOEFL minimal 470.
Sementara itu, Rektor Universitas Partia Artha (UPA) Makassar, Bastian Lubis, menyambut baik kerjasama ini. Apalagi sangat bermanfaat untuk masa depan mahasiswanya.
“Kami menyiapkan mahasiswa agar fasih dalam bahasa Mandarin dan Inggris untuk memudahkan mereka. Di Taiwan, minimal mereka harus menguasai dua bahasa dan akan mendapatkan pengalaman kerja juga,” jelas Bastian.
Menurutnya, Negara Taiwan saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja terampil lulusan Universitas. Olehnya itu, UPA hadir mengambil peluang tersebut.
“Anak-anak di Indonesia sebenarnya pintar, hanya perlu dipoles sedikit. Di kampus ini, kami tidak boleh lagi ada doktrinisasi, karena jika ada yang salah, itu bukan dari mahasiswanya, tetapi dari dosennya,” tegas Bastian.
Bastian menegaskan bahwa mahasiswa UPA yang mengikuti program ini tidak akan dikenakan biaya tambahan. “Semua biaya sudah ditanggung oleh Patria Artha lewat SPP yang mereka bayar,” tutupnya.
Comment