BERITA.NEWS, Bulukumba – Maraknya kasus ternak sapi mati mendadak di Kabupaten Bulukumba dan Sinjai, Sulawesi Selatan membuat warga semakin cemas.
Pasalnya, sudah puluhan ternak sapi di dua kabupaten tersebut mati mendadak. Sehingga seharusnya pemerintah daerah harus turun tangan.
Hal itulah membuat Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bulukumba Andi Atnan Mangamparang angkat bicara.
Andi Atnan meminta pemerintah daerah di dua kabupaten itu segera turun tangan menangani dugaan penyakit sapi yang menyebabkan mati mendadak.
Kasus ternak sapi mati mendadak ini di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba itu terjadi sejak empat bulan terkahir.
Dari data Dinas Peternakan Kabupaten Bulukumba menyebutkan total sapi mati di Desa Batukaropa dan Desa Tamatto sebanyak 37 ekor.
Sedangkan di Desa Gareccing, Kabupaten Sinjai sebanyak 10 ekor dan ada kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah.
“Kami minta pemerintah di dua daerah ini harus serius menabgani kasus tersebut,” kata Ketua PP Bulukumba Andi Atnan, Selasa (6/2/2024).
Andi Atban berharap agar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Bulukumba dan Sinjai juga tegas terhadap para pedagang.
Temuan Dinas Peternakan Bulukumba-Sinjai yakni adanya oknum pedagang yang membawa sapi untuk dijual di dua daerah itu.
Sapi-sapi yang mereka bawa untuk diperjualbelikan diduga sedang terjangkit penyakit.
Sebelumnya Dinas Peternakan Kabupaten Bulukumba dan Sinjai sudah turun melakukan investigasi atas penyakit itu.
Mereka mengambil sampel darah ternak sapi yang terkena penyakit.
“Sudah kami kirim ke Balai besar veteriner Denpasar Bali sejak 19 Januari 2024, namun sampai hari ini belum ada jawaban,” kata Kepala Dinas Peternakan Bulukumba, Tayyeb Mangkasi.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di dua daerah tersebut menemukan penyebarannya.
Diduga dari penyebaran itulah sehingga ternak warga mati bergelimpangan setiap bulan.
Sapi yang mati mendadak diduga terjangkit penyakit Surra, Jembrana dan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Penulis: Syarif
Comment