Fatma Wahyudin Harap Manfaat Pendidikan Kota Makassar Dirasakan Masyarakat

ads

MAKASSAR, BERITA.NEWS– Anggota DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyudin menilai inovasi pendidikan saat ini sangat diperlukan. Mengingat banyaknya persoalan yang terus dihadapi.

Hal itu disampaikan Fatma Wahyudin saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, di Hotel Aston, Sabtu (20/8/2022).

Fatma–sapaan akrabnya menyampaikan bahwa inovasi pendidikan mesti menjadi salah satu fokus dari Dinas Pendidikan (Disdik). Sebagaimana kewenangannya sebagai dinamisator.

“Tentu ada peran pemerintah sebagai dinamisator, yaitu mendorong dan mengembangkan pendidikan melalui berbagai upaya baik kreatifitas maupun inovasi,” ujar Fatma.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Makassar ini juga mengatakan inovasi itu dibuat tidak asal-asalan dan tanpa dasar aturan yang berlaku. Ia mengingatkan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyakarat khususnya kepada siswa.

“Pemerintah harus punya inovasi yang tentunya tidak lepas dari regulasi dari pusat. Sehingga kita bisa di pertanggungjawabkan juga,” tambah Fatma

“Saya berikan contoh seperti zaman sekarang ini pemerintah berfokus ke online. Karena zamannya saat ini milenial sehingga pendaftaran sistem online juga sudah dilakukan,” ucapnya.

Sementara itu, Pejabat Fungsional Disdik Kota Makassar, Sarifuddin menyampaikan bahwa penerapan PPBD menjadi salah satu inovasi pendidikan yang ada. Di mana anak bisa mendaftar sekolah via online.

“Jadi sudah ada PPDB dan Alhamdulillah kegiatan kemarin itu sudah lancar,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Disdik Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan pihaknya terus berinovasi agar kualitas pendidikan lebih baik. Adapun inovasi itu tidak melulu sesuai regulasi.

“Inovasi itu jangan terlalu kaku terhadap aturan yang ada. Saya kira yang harus diubah ini adalah Perdanya sehingga lebih memberikan kita leluasa untuk berbuat lebih karena ada yang tidak diakomodir,” jelasnya.

Terakhir, Muhyiddin menegaskan bahwa kualitas pendidikan dilihat dari inovasi pendidikan. Disamping juga melihat dari segi sarana dan prasarana.

“Jadi kualitas pendidikan kita bukan dilihat dari sekolahnya tapi inovasinya. Tapi karena saya lihat banyak orang yang mau masuk sekolah tertentu padahal kalau mau bangun kualitas bukan poinnya disitu,” tutupnya. (*)

Comment