BERITA.NEWS, Barru – Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GERMAK) melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Barru, Kamis (17/09/2020)
Mereka menuntut dugaan korupsi Pembangunan Jembatan Bamba yang diduga melibatkan Bupati Barru, Suardi Saleh.
Pantauan Berita.news massa Germak berasal dari Makassar dengan menggunakan 8 mobil truk pengangkut kontainer dengan membawa bertuliskan “Tangkap Dan Penjarakan, Bupati Barru Ir H. Suardi Saleh MSi”
Ketua Germak Sulsel, Azhari Setiawan alias Kama Cappi yang menggunakan pengeras suara meminta agar, Bupati Barru keluar untuk menemui pengunjuk rasa dari Makassar tersebut.
“Bupati keluar ki’ temui Rakyat Penggiat Anti Korupsi,” ungkap Kama Cappi.
Dengan kacamata hitam, sembari berdiri memegang microphone di atas mobil kontainer Kama Cappi meminta seluruh massa dari Germak agar tidak ada yang terprovokasi.
“Sabar-Sabar, jangan ada yang terprovokasi,” kata Kama Cappi.
Setelah melakukan orasi saling bergantian, aksi ini pun berjalan dengan aman dan damai di depan Kantor Bupati Barru dengan pengawalan ketat langsung Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah bersama Waka Polres Barru, Kompol Edhy Sumantri.
Disela-sela aksi, Kama Cappi pun bersama dengan Koordinator Lapangan Germak, Naslim melakukan jumpa pers dengan sejumlah awak media yang saat itu meliput di depan Kantor Bupati Barru, yang berada di Jalan Sultan Hasanuddin poros Makassar-Pare.
Saat diwawancarai dengan sejumlah awak media perihal tujuan aksi tersebut, Naslim mengatakan bahwa tujuan mereka agar, mengusut tuntas kasus Jembatan Bamba yang berada di Kabupaten Pinrang.
Di sesi kedua jumpa pers tersebut, Kama Cappi mengatakan kepada awak media bahwa untuk jumlah massa aksi yang hadir sekitar ratusan dan tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dengan jumlah massa yang lebih banyak.
“Untuk jumlah massa kurang lebih 700 orang dan tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” ujarnya.
Selain itu, Kama Cappi juga berharap dengan aksi ini pihak Kejaksaan bisa mengungkap kembali kasus dugaan korupsi Suardi Saleh pada saat menjabat sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga.
“Harapan saya supaya dari aksi ini pihak kejari mengusut tuntas masa-masa dimana dulu Suardi Saleh sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga pada tahun 2011 diungkap kembali,” pintanya.
Setelah itu, aksi ini pun dilanjutkan dengan orasi sebentar di depan Kantor Kejaksaan Negeri Barru. Tidak lama kemudian setelah para massa aksi menyampaikan aspirasinya ia pun membubarkan diri dengan damai.
Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah yang ditemui di depan Kantor Bupati Barru dengan sejumlah awak media mengatakan bahwa untuk jumlah anggota yang mengawal aksi damai tersebut sekitar 350 personil.
“Untuk pengawalan aksi ini kami melibatkan 350 personil Polres Barru, Kodim dengan bantuan dari Brimob B Pare-pare sebanyak 1 kompi,” ungkap AKBP Welly Abdillah.
Namun sayangnya, saat perjalanan meninggalkan Kantor Kejaksaan Negeri Barru. Tepatnya, saat massa aksi berada di depan rumah Jabatan Bupati Barru, Suardi Saleh terjadi saling ejek-ejekan lambaian tangan dan akhirnya salah satu massa aksi dari atas mobil kontainer melempar air gelas ke arah massa yang saat itu berdiri di dalam pagar rujab dan akhirnya, terjadilah saling lempar.
Sejumlah massa yang berada dari dibalik pagar rumah jabatan Bupati Barru pun seakan tidak terima dengan lemparan dari massa tersebut.
Sehingga, aksi saling lempar pun mewarnai penutupan aksi unjuk rasa tersebut.
Beruntung saat itu, Kapolres Barru, AKBP Welly langsung berdiri di depan pagar rujab dan meminta kepada sejumlah massa yang berada di dalam rumah jabatan Bupati Barru untuk membubarkan diri dengan cepat.
Hanya beberapa menit, Welly Abdillah pun berhasil menguasi situasi dari massa kedua belah pihak hingga massa Germak dari Makassar meninggalkan Kabupaten Barru.
Comment