BERITA.NEWS, Tulungagung – Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengunjungi Kampung Tangguh Semeru di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (2/8/2020).
Kegiatan tersebut dalam rangka reses Komisi III mendatangi mitra kerja polisi khususnya Polres Tulungagung.
Kedatangan politisi kawakan tersebut disambut oleh Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia bersama rombongannya, diantaranya pejabat utama (PJU) Polres Tulungagung, Forkopimcam Kauman, dan Lurah Bolorejo.
Selanjutnya, rombongan menuju area lokasi meninjau kelengkapan kampung tangguh, diantaranya pos digital Astuti, rumah singgah Kampung Tangguh Semeru, bank sampah kampung tangguh, lumbung pangan kampung tangguh, Pos Pemulasara Jenasah, pos siaga bencana, pasar tradisional tangguh, serta kawasan Anak Tangguh Semeru.
Dalam kunjungannya, anggota DPRD RI itu juga memberikan bantuan beras ke lumbung pangan Desa Bolorejo sebanyak 200 kg dan 4 buah laptop ke Babinkamtibmas operator motor pintar tangguh semeru.
“Kami sangat mengapresiasikan kampung tangguh di Desa Bolorejo ini. Kreativitas warga dan kekompakanya di masa pandemi ini, sehingga ruang gerak wabah Corona makin dipersempit oleh kegigihan masyarakat disini,” katanya.
Dia mengatakan, kampung tangguh ini merupakan program cerdas yang tidak disangka oleh Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polda Jatim, yang bisa menghadirkan terobosan efektif untuk dijadikan pilot project.
“Kampung tangguh ini hadir tidak untuk masa pandemi saja, melainkan konkretnya bisa dipakai berbagai kegiatan. Contoh bisa mengatasi pemberantasan narkoba, mengatasi krisis pangan, mengatasi terorisme. Semuanya akan semakin mudah dan semakin ringgan dengan konsep kampung tangguh ini,” ujarnya.
Menurutnya, konsep kampung tangguh ini adalah konsep sederhana yang diajarkan oleh Bung Karno, bagaimana kita semua saling bergotong royong, solid bergerak. Semua elemen baik dari penguasa, rakyat, maupun ulama untuk berkolaborasi saling memberikan pemanfaatan.
“Di kampung tangguh ini kegotongroyongan sangat tampak, kerja kolektifnya juga luar biasa hebat, bagaimana seseorang kepala desa serta perangkat kalau kerja sendiri tidak mungkin membuahkan hasil yang maksimal, bila tidak disertai gotong royong,” sambungnya.
Menurutnya, di Tulungagung mempunyai Kapolres yang handal, tidak hanya menghadirkan kampung tangguh, tetapi juga bisa menghadirkan kampung tangguh plus. Kenapa? Karena plusnya ini melibatkan kolaborasi dengan program ASTUTI yang sudah dihadirkan pada saat awal menjabat.
“Jadi ini buka program coba-coba. Program kampung tangguh ini bisa dikatakan program pilot project, program yang implementasi, karena sudah diterapkan disini. Dan mudah-mudahan bisa dijadikan percontohan tidak hanya di desa-desa lokal, namun di desa-desa Jawa Timur maupun di Republik Indonesia,” tuturnya.
“Dan saya sudah berbicara dengan Kementerian Desa juga Kemendagri, Tito Karnavian, bagimana kampung tangguh Jawa Timur khususnya di Tulungagung ini dijadikan pro model, bagaimana pemerintahan desa didukung teman-teman dari kepolisian dan tokoh masyarakat, agama dan ulama, mampu menghadirkan kerja kolektif untuk mengatasi setiap krisis. Dan bukan cuma slogan saja, namun strukturnya juga dihadirkan,” tutupnya.
Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, bantuan yang diberikan ini untuk membantu kampung tangguh. Seperti bantuan laptop kepada Babinkamtibmas untuk mendukung kelancaran motor pintar atau mobil pintar di desa-desa yang belum ada jaringan internet.
“Bantuan ini untuk mendukung kelancaran jaringan internet di desa-desa untuk pembelajaran anak-anak melalui daring,” katanya.
Saat ini lanjutnya, jumlah motor pintar dan mobil pintar yang dimiliki Polres Tulungagung masih terbatas. Polres Tulungagung memiliki 10 motor pintar dan 2 mobil pintar dan sudah diberikan ke desa-desa untuk menunjang pembelajaran anak-anak tangguh di tengah pandemi Covid-19. Meskipun tidak semua desa mendapatkan, dirinya mengatakan akan mengupayakan sepenuhnya ada penambahan motor pintar untuk diberikan ke masing-masing kecamatan.
“Kita harapkan ke depannya paling tidak masing-masing kecamatan menimal satu mobil pintar atau motor pintar,” terangnya.
Sedangkan terkait wifi gratis, dirinya mengatakan sudah berkoordinasi dengan Bupati dan pihak Telkomsel untuk memberikan wifi gratis. Hal ini, menurutnya, vital dilakukan kerena berhubungan dengan pendidikan, bahwasanya pembelajaran daring pada siswa pelajar masih diberlakukan oleh pemerintah.
“Paling tidak wifi ini akan membantu kelancaran pendidikan karena kita harus mendukung program Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2025, karena anak-anak ini merupakan tulang punggung bangsa Indonesia,” katanya.
. GUNAWAN
Comment