BERITA.NEWS, Makassar – Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan adanya indikasi alih fungsi lahan, jadi salah satu penyebab banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Senin (13/7) malam lalu.
Hal itu dikatakan Andi Sudirman saat menghadiri Rapat Koordinasi Diseminasi Kajian Banjir DAS Baliase dan Kolaborasi Penanganan di Provinsi Sulsel bersama Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi Maluku di kantor Gubernur, Sabtu (25/7/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman memperlihatkan adanya video yang diambil lewat udara di beberapa titik hutan di atas daerah Maipi. Dikatakan keseimbangan tidak terjadi dan harus segera membuat terobosan bersama.
“Kita harus sadari bersama bahwa pembukaan lahan, perambahan hutan termasuk bentuk secara keilmuan mengganggu keseimbangan, curah hujan, penyimpangan cadangan air dll. Kita lihat dihilir sungai, kayu ada banyak juga bekas potongan mesin karena rapi. Citra satelit di Google earth juga terlihat ada alih fungsi lahan dari tahun ke tahun,” ucapnya.
Menurutnya, daerah Luwu Utara sangat sensitif terhadap perubahan keseimbangan yang mudah berujung bencana. Olehnya itu, semua pihak harus bijak dalam kebijakan. Meski begitu, ia meminta tetap menunggu kajian pusat sebagai kesimpulan.
“Kita harus buat terobosan bersama, kita sudah sampai disini. Urgent saat ini apa yang perlu kita selesaikan, bagaimana merestorasi untuk mengembalikan keseimbangan. Kita harus berfikir apa yang harus kita lakukan sekarang untuk jangka panjang. Jangan pernah bermain-main dengan hutan,” tegasnya.
“Intervensi dan sinergitas, diperlukan master plan untuk sistem kehutanan di Sulsel, dan bagaimana pemulihan yang sudah terjadi,” tambahnya.
Sementara itu, Tim Kajian Banjir Pemprov Sulsel yang diketuai Syamsu Rijal juga mengungkap beberapa rekomendasi penyebab banjir bandang tersebut.
“Rekomendasi dari kajian banjir salah satunya pembukaan lahan (clear cutting) oleh masyarakat menggunakan sistem rotasi, pengendalian pola tanam masyarakat pada areal APL (non kawasan Hutan), peningkatan pengawasan dan pengamanan pada kawasan hutan,” jelasnya.
. ANDI KHAERUL
Comment