BERITA.NEWS, Bantaeng – Pemiliham kepala desa serentak di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan kemarin, Rabu, 16 Oktober 2019, terus menuai aksi protes.
Pemilihan Cakades ini menggunakan sistem e-voting.
Seperti di Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Bantaeng, massa dari pendukung calon kepala desa (Cakades) yang kalah, menggelar aksi protes. Mereka melakukan blokade jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di jalan poros provinsi yang menuju Bulukumba-Bantaeng.
Diketahui massa yang turun ke jalan di Desa Baruga, yang terletak di perbatasan Bantaeng-Bulukumba ini adalah gabungan dari pendukung dua pasangan calon yang kalah.
Mereka adalah pendukung Cakades nomor urut 2 Kamaluddin dan Cakades nomor urut 3 Riswan.
“Gabungan mi ini yang turun. Kami sengaja menggelar aksi karena penyelenggara tidak mengumumkan terlebih dahulu jumlah wajib pilih. Begitu pun setelah perhitungan suara tanpa keterangan panitia langsung membuat berita acara,” kata Rizal, warga setempat.
Mereka menuntut kepada panitia penyelenggara untuk segera membuka kotak suara dan melakukan penghitngan manual.
Menanggapi masalah tersebut Kepala Kantor Kecamatan Pa’jukukang, Haji Jamaluddin, pun langsung turun ke lokasi menghadapi dan berusaha menenangkan massa.
“Tolong buka akses jalan ini, surat permohonan untuk membuka kotak suara sudah dikirim, dan saat ini kita menunggu surat balasan untuk rekomendasi,” teriaknya lantang.
Menurutnya, semua itu ada proses dan mekanisme yang harus dilalui. Namun apa yang disampaikan Camat Pa’jukukang kurang mendapat tanggapan dari massa yang tetap menutup jalan.
Petugas keamanan dari TNI dan Kepolisian tampak berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
. Sahar


Comment