BERITA.NEWS, Bantaeng – Pemilihan kepala desa serentak yang dilaksanakan pada Rabu 16 Oktober 2019 kemarin di Kabupaten Bantaeng ternyata berbuntut panjang.
Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya pergerakan massa pendukung calon kades yang terus bergerak melakukan aksi protes mulai dari pagi tadi sampai malam hari.
Aksi protes tersebut terjadi karena mereka menduga telah terjadi kecurangan dalam proses pilkades yang menggunakan mesin e-voting.
Dipicu kekesalan akibat dugaan kecurangan pilkades, Kantor Desa Biangkeke, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng dirusak oleh massa.
Hampir seluruh kaca dan bangunan di kantor desa Biangkeke di rusak oleh massa yang mengamuk di kantor tersebut, pada Kamis, (17/10/2019) malam.
Pantauan BERITA.NEWS, Tampak pagar besi sudah rubuh, pintu dan jendela kaca pecah berhamburan, kursi hingga lemari dan perabotan dalam kantor desa juga mengalami pengrusakan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, insiden ini diperkirakan terjadi sekira pukul 19.30 Wita. Massa yang melakukan pengrusakan ini diperkirakan berjumlah ratusan orang.

Bahkan rumah dinas yang berada di samping kantor Desa biangkeke yang ditempat Kepala Desa juga tidak luput dari amukan massa.
Diketahui ternyata didalam rumah dinas milik petahana dalam pilkades Biangkeke, Firdaus, tersebut ada satu stel emas beserta uang tunai sebanyak RP 250 juta juga sampai saat ini belum ditemukan atau hilang.
Kondisi rumah tersebut sudah hancur berantakan.
Saat ini, Firdaus, calon kades petahana yang saat ini kembali meraih suara terbanyak dalam pilkades kemarn sudah berada di kantor Polres Bantaeng untuk melaporkan pengerusakan kantor dan rumah dinas.
Terkait harta benda miliknha berupa emas dan uang tunai ratusan juta tersebut belum dia laporkan.
‘Kami akan memastikan dulu dan akan mencari keberadaan uang dan emas itu. Kalau memang tidak ada, baru kami laporkan secara resmi ke polisi,” ujar Firdaus.
Saat ini, polisi telah disiagakan satu pleton atau 32 personil BKO Polres Bulukumba. Kepolisian juga telah melakukan penjagaan dan memasang garis polisi di kantor desa tersebut.
Saharuddin
Situasi depan kantor Desa Biangkeke Bantaeng. (BERITA.NEWS/Saharuddin).


Comment