BERITA.NEWS, Makassar – Pengungsi kerusuhan Wamena tiba di Lapangan Udara (Lanut) Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (2/10/2019). Jumlahnya 170 orang, berasal dari Sulsel dan Malang. Mereka ditampung di Asrama Haji Sudiang.
Ekspresi trauma tergambar jelas dari raut wajah mereka. Saat turun dari pesawat Hercules A-1305 dijemput langsung dari Wamena Kabupaten Jayawijaya. Bahkan, diantara mereka terlihat harus dipapah oleh petugas dibawa ke posko medis.
Nani (50) warga asal Purbolinggo ini menyebutkan, saat kerusuhan banyak yang pakai seragam sekolah SMA. Namun, dilihat dari postur dan wajah, perempuan paru baya itu mengaku hal itu bagian dari penyamaran.
“Gabung dengan sekolah SMA. Tapi kayak campur mereka sudah jenggot-jenggot itu. Nyamar,” katanya.
Ketika ditanya, apakah akan kembali, dia mengaku belum memikirkan untuk kembali. “(Masih akan kembali?) Tidak tahu sih, masih trauma. Masih ada keluarga tinggal disana belum bisa turun,” ucapnya kepada awak media.
Sementara itu, Tina warga asal Malang, mengaku toko dan rumahnya habis dibakar massa. Iapun juga mengaku sempat mengalami luka di tangan kena seng saat memanjat pagar untuk selamatkan diri.
“Saya buka kios, ada rusuh-rusuh saya tutup kiosnya. Tidak lama, mereka lempar batu kita punya rumah toh. Batu besar sampai hancur. 10 menit kemudian datang lagi langsung dibakar. Dalam keadaan dibakar, saya masih sembunyi di dapur. Sama anak saya keponakan. Habis itu ditolong sama tetangga,” tuturnya.
Diketahui, 170 warga Sulsel dan Malang ini untuk sementara diungsikan ke Asrama Haji Sudiang. Segala kebutuhan pengungsi akan ditanggulang Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar. Termasuk, akomodasi kembali ke kampung halaman. (Andi Khaerul)
Comment