BERITA.NEWS, Luwu – Perjalanan tim Dinas Perkim Kabupaten Luwu ke barat daya menuju sebuah desa terpencil berjarak sekitar 68 km dari pusat pemerintahan Luwu (Belopa), waktu tempuh sekitar 2,5 jam dengan motor trail.
Misi kali ini menindaklanjuti berita adanya warga Desa Dampan yang tinggal di sebuah gubuk reok ukuran 5×6 m yang didiami 10 orang. Rumah tersebut merupakan bangunan darurat akibat terjadi kebakaran sekitar 1 tahun yang lalu.
Setelah tiba di lokasi, tim bertemu langsung sang pemilik rumah, Hasbi (49 thn) yang memiliki 10 anak (3 putri & 7 putra). Beliau langsung bercerita kejadian kelam yg terjadi setahun yg lalu itu yang hampir merengguk nyawa seorang nenek.
Kebakaran menghanguskan rumah beserta isinya. Warga tak sempat melakukan pemadaman api karena jarak antar rumah yg sekitar radius 1 km antar rumah. Dusun tersebut (Dusun Nyamen) merupakan dusun terpencil dari pusat desa.
Atas arahan Kadis Perkim Luwu, Ir. Suharjono M. Anwar, Msi. Tim langsung melakukan pendataan admnistrasi dan teknis sebagai persyaratan untuk mendapatkan bantuan program Revitalisasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Atau yang familiar disebut Bedah Rumah yang menjadi salah satu program prioritas Pemda Luwu sesuai dengan RPJMD Kab. Luwu dibawa pemerintahan Bupati Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd dan Wakil Bupati Syukur Bijak, SE.
Bantuan Bedah Rumah untuk bpk Hasbi ini akan segera dikerjakan karena akan dimasukkan dalam daftar penerima bantuan APBD TA. 2019 yang totalnya 100 unit rumah, disamping program serupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang bersumber dari APBN sekitar 2.300 unit rumah di tahun 2019 ini.
Sehari sebelumnya, karena kabar lewat media nasional tersebut tim MPC Pemuda Pancasila (PP) Kab. Luwu yang dipimpin langsung oleh ketuanya, Muh. Ahkam Basmin telah mendatangi lokasi untuk memberikan bantuan sebagai wujud peduli dan rasa kemanusiaan organisasi kepemudaan nasional tersebut bagi warga yang miskin yang mengalami musibah.
Menurut pengakuan bpk Hasbi, sejak kejadian kebakaran tersebut telah juga mendapat bantuan dari kepala desa Dampan berupa atas seng dan kloset wc.
Selain itu keluarga tersebut juga telah mendapat bantuan program PKH dari Dinas Sosial Kab. Luwu serta Beras Sejahtera (Rastra). Namun karena mengalami kebakaran, sebagai OPD yang menangani kebutuhan papan warga yang kurang mampu, Dinas Perkim Luwu segera menidaklanjuti kebutuhan akan rumah tinggal masyarakat miskin tersebut.
Kejadian setahun lalu itu, sempat luput dari pemberitaan dan baru tersiar saat ini karena kurangnya informasi, lokasi kejadian berada di dusun yg sangat terpencil sehingga akses informasi (sinyal telekomunikasi) belum ada.
Selain potret masih adanya warga kurang mampu, Desa Dampan, Bastem Utara sebenarnya menyimpan potensi yg sangat besar. Sumber Daya Alam berpotensi jadi sarana wisata alam dengan adanya Air Terjun yang memiliki ketinggian sekitar 75 m.
Penanganan infrastruktur seperti akses jalan dan kebutuhan dasar (air bersih & sanitasi) menjadi kebutuhan mendesak untuk desa terpencil di Kab. Luwu tersebut.
- Muh Asri
Comment