BERITA.NEWS,Makassar- Masa Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah- Andi Sudirman Sulaiman (NA- ASS) genap memasuki satu tahun. Tepat 5 September tahun 2018 lalu keduanya resmi dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Meski begitu, satu tahun berlalu memimpin sepertinya bukan hal yang mudah bagi Nurdin Abdullah yang pernah menjabat Bupati Bantaeng dua Periode. Apalagi Wakilnya Andi Sudirman yang baru mencicipi dunia pemerintahan.
Hal Itu terlihat dari ketidakmampuan keduanya untuk mewujudkan sejumlah program pembangunan strategis yang sudah dicanangkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.
Sebut saja pembangunan dua Rumah Sakit (RS) Regional Bone dan Palopo dan Dua Rest Area semuanya gagal terealisasi dalam satu tahun masa jabatan. Padahal proyek sudah di anggarkan. Dua Rest Area dialokasikan Rp 50 miliar, dua RS Regional Rp 132 miliar masuk rasionalisasi.
“Biasanya kalau kita sudah bekerja tidak perlu disebutkan lagi. Saya kira yang kita rasakan betul itu Direct Call Ekspor ini terkait dengan citra positif untuk pelaku ekonomi di Sulsel,” ucap Nurdin Abdullah saat ditanya Satu tahunnya menjabat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bachtiar Baso mengaku untuk rencana RS Regional Bone dan Palopo seluruhnya di anggarkan di APBD 2019. Pembangunan fisik masuk tahun 2020.
“Anggarannya sementara kita kembalikan cukup banyak sekitar Rp 132 miliar untuk dua rumah sakit. Yang dipakai itu cuma management konstruksi kurang lebih Rp 8 miliar. Kami harap 2020 anggaran ini kembali ke Dinkes,” sebutnya beberapa waktu lalu.
Diberitakan Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkintam) Sulsel Andi Bakti Haruni menyebut program pengadaan dua rest area pada APBD 2019 tidak terealisasi, karena persoalan lahan.
“Itu sekitar Rp 50 miliar lebih terpaksa kita rasionalisasi. Artinya semua yang menjadi kewajiban dinas itu sudah kita laksanakan. Faktor eksternal lah yang mempengaruhi daya serap dinas, seperti penyediaan lahan,” ungkapnya.
KH.


Comment